Korban Banjir Butuh Air Bersih

Kategori:Air Minum

BEKASI, (PR).- Banjir masih merendam Kecamatan Muaragembong, Ka-bupaten Bekasi hingga Rabu (27/10). Meski mulai surut namun ketinggian banjir masih sekitar 30 cm. 

Ribuan warga di empat desa, yaitu Desa Pantaimekar, Desa Pantaibakti, Desa Pantaibahagia dan Desa Pantaisederhana mengeluhkan kekurangan air bersih. Bantuan dari Pemkab Bekasi hingga kini belum ada.

"Kami bingung dengan Pemkab Bekasi. Banjir in sudah merendam hampir lima hari, namun belum ada bantuan sedikit pun dari Pemkab. Paling hanya posko kesehatan dan alat evakuasi. Padahal kami butuh makan dan minum," ucap salah seorang warga Desa Pantai-bhakti, Mait (40), Rabu (27/10).

Bahkan, kata dia, warga terpaksa menggunakan air hujan untuk memasak maupun mandi. Beberapa ember dan drum disiapkan untuk menadahkan air hujan untuk keperluan mi-num dan masak.

"Mau bagaimana lagi. Kami kan tetap harus makan dan mi-num. Kami sangat mengharapkan Pemkab Bekasi menaruh perhatian terhadap kami," katanya.

Selain itu, warga juga kha-watir dengan beberapa titik tanggul Citarum yang rawan jebol. "Kami sudah lelah menge-luh dan minta agar tanggul segera diperbaiki," tuturnya.

Mait dan beberapa warga menyarankan Pemkab Bekasi memprioritaskan pembangun-an tanggul di Kampung Kedungbongkor, Desa Pantaibakti. Tanggul yang jebol di desa tersebut cukup panjang, bah-kan hanya dengan sedikit luapan dari Sungai Citarum, tanggul di kampung tersebut sudah jebol lagi meski sudah diperba-iki dengan menumpuk ribuan kantong pasir.

"Bahkan dampak dari luapan Sungai Citarum lalu masih me-rendam 400 hektare sawah dan 2.700 hektare tambak. Tentu saja, tanggul tersebut harus diperbaiki dulu, agar para petani tidak gagal panen lagi," ujarnya.

Warga sudah menyumbat tanggul yang jebol dengan 2.000 karung berisi tanah dan 100 bambu yang ditancapkan. " Tapi perbaikan ini tidak permanen jadi kekhawatiraan warga masih tetap ada," tuturnya.

Kepala Urusan Pemerintah-an Desa Pantaibakti, Manan Sutiman mengungkapkan sebanyak 1.811 KK yang rumahnya terendam. Menurut Manan, jika dalam minggu ini pemerintah tidak cepat mela-kukan tindakan memperbaiki tanggul rusak yang telah me-mutus akses transportasi warga, ia memperkirakan akan terjadi kekurangan pangan di Desa Pantaibakti.

"Banjir ini sudah menghabiskan sawah yang akan panen. Sekarang warga baru me-nanam banjir sudah datang lagi. Mereka tidak punya harapan lagi. Apalagi tambak juga terendam semua. Sudah tidak ada lagi yang bisa dimakan," katanya.

Sesalkan dinsos

Sementara anggota Komisi C DPRD Kab. Bekasi, Taih Minarno saat dikonfirmasi justru menyesalkan lambatnya lang-kah dari Dinas Sosial Kab Bekasi.

"Bagaiaman mungkin banjir sudah terjadi berhari-hari namun bantuan belum datang. Kami sangat menyesalkan ki-nerja dari Kepala Dinsos untuk menyalurkan bantuan," ujarnya.

Untuk perbaikan tanggul, Taih menuturkan hingga kini bantuan dari BBWS Citarum juga belum ada kejelasan. "Jika memang tidak mampu harusnya membuat surat jika tanggung jawab BBWS bisa di-limpahkan ke Pemkab Bekasi," katanya. (A-186)



Post Date : 28 Oktober 2010