Korban Banjir Bertahan di Lokasi Pengungsian

Sumber:Pikiran Rakyat - 26 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KARAWANG, (PR).- Sebanyak 210 warga Desa Tambaksari, Kec. Tirtajaya Kab. Karawang, hingga Senin (25/2), masih bertahan di lokasi pengungsian. Mereka terpaksa tinggal berdesak-desakan di ruang kelas SDN Tambaksari II sejak Jumat (22/2) akibat rumahnya masih terendam banjir.

Dari hasil pemantauan "PR", kondisi para pengungsi terlihat sangat memprihatinkan. Selain kedinginan, para pengungsi yang sebagian besar terdiri atas anak-anak dan manusia lanjut usia (manula) itu mulai terserang berbagai penyakit.

"Dari 1.630 kepala keluarga korban banjir, 83 KK di antaranya terpaksa kami ungsikan di bangunan SD. Pasalnya, rumah mereka terisolasi akibat dikepung air bah," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Tambaksari, Usep Supriadi, ketika menerima rombongan pejabat PT Jasa Raharja Cab. Bandung dan Perwakilan Karawang, Senin kemarin. Dalam kesempatan itu PT Jasa Raharja menyerahkan bantuan berupa 400 paket makanan bayi, 400 kaleng biskuit, 200 dus mi instan, 400 kg gula pasir, 50 kodi selimut, dan sejumlah obat-obatan.

Menurut Usep, banjir yang melanda desanya sudah terjadi empat kali pada bulan Februari ini. Banjir tersebut diakibatkan oleh volume air hujan yang tinggi serta air laut yang pasang.

Dikatakan, air hujan yang datang dari arah hulu tidak bisa langsung masuk ke laut karena pada saat bersamaan laut sedang pasang. Akibatnya, air melebar ke areal persawahan, tambak, dan rumah-rumah penduduk. "Hampir semua dusun di desa ini dilanda banjir. Namun, dusun terparah diterjang bencana itu adalah Dusun Cibese, Serani, Cinara, dan Cisomo," kata Usep.

Menurut dia, bencana banjir yang melanda desanya telah menenggelamkan 470 hektare sawah dan 895 hektare tambak. Selain itu, air bah yang terjadi terus-menerus tersebut telah merendam sedikitnya 1.107 rumah penduduk.

Terisolasi

"Bencana banjir kali ini sangat melelahkan kami semua. Sebab, banjir datang hampir setiap minggu, setelah itu surut kemudian banjir lagi," timpal Dullah, Kasi Trantib Kecamatan Tirtajaya.

Menurut dia, warga awalnya tidak bersedia mengungsi karena merasa telah terbiasa menghadapi bencana itu. Namun pada Jumat (22/2), mereka kewalahan kerena tidak kuat menahan rasa dingin dan lapar. Akhirnya sejumlah wanita, anak-anak, dan para manula mengungsi ke gedung SD Tambaksari II.

Dikatakan, warga Dusun Cibese bahkan hingga Senin kemarin masih terisolasi kerena akses jalan menuju kampung itu putus terendam banjir. Untuk mendapatkan makanan, warga di kampung itu terpaksa harus menggunakan perahu menuju Dusun Tambaksari. "Daripada kelaparan, mereka kami ungsikan di gedung SD ini," kata Dullah.

Dari pantauan "PR", hingga Senin siang, air banjir terlihat masih menggenangi hamparan sawah dan tambak di Desa Tambaksari. Akibat tingginya genangan tersebut, pucuk padi maupun pematang tambak tak terlihat lagi.

Genangan air bah itu bahkan bersatu dengan permukaan air laut sehingga tak tampak batas pantai dan daratan. Yang terlihat hanya sederet permukiman warga yang masih tergenang banjir.

Kepala Bagian Keuangan PT Jasa Raharja Cabang Bandung, Surung Panjaitan mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Tambaksari guna meringankan penderitaan warga korban banjir. (A-106)



Post Date : 26 Februari 2008