|
KONSUMSI air bersih di Kota Boyolali saat Lebaran diperkirakan akan meningkat. Jika tidak dipersiapkan sejak dini, konsumen akan kekurangan sehingga memengaruhi kenyamanan dalam merayakannya. Berikut petikan wawancara Suara Merdeka dengan Direktur PDAM S Arys Wibowo SE berkaitan dengan persiapan air bersih menghadapi Idul Fitri. Persiapan apa yang Anda lakukan? Yang pasti kami akan mengoptimalkan sumber mata air yang ada. Antara lain sumber mata air Tlatar di Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali yang mempunyai debit 50 liter per detik. Selain itu, empat sumur dalam di Kota Boyolali dengan debit air 35 liter per detik. Jadi untuk 7.000 pelanggan, debit air bersih yang kami persiapan 85 liter detik. Apakah sudah mencukupi untuk kebutuhan pemudik? Jika ada peningkatan yang tajam kemungkinan kurang. Karena itu, kami juga mempersiapkan pengedropan air bersih melalui mobil tangki langsung ke konsumen. Berapa persen peningkatan konsumsi air bersih? Kira-kira 60%. Sekarang ini setiap rumah tangga rata-rata dalam satu hari konsumsi air bersih 25 m3. Dengan jumlah pelanggan 7.000, konsumsi air setiap hari 175.000 m3. Bila ada peningkatan 60% maka kami harus menambah air bersih 105.000 m3 setiap hari. Anda yakin ada peningkatan konsumsi air bersih saat Lebaran? Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, peningkatan air bersih tetap ada. Namun, untuk tahun ini kemungkinan tidak 60%. Sebab, dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kemungkinan warga yang pulang mudik akan berkurang. Meski demikian, kami tetap melakukan berbagai persiapan. Apakah semua pelanggan di Boyolali secara rutin mendapatkan air bersih? Ada beberapa daerah di kawasan kota yang menerima secara oglangan. Bahkan, dalam waktu tertentu pendistribusian air tidak lancar. Hal itu karena letak geografis yang kurang menguntungkan sehingga pendistribusian air melalui jaringan pipa tidak lancar. Solusinya bagaimana? Kami mengedrop air bersih melalui mobil tangki. (Suti Harjoyo-55j) Post Date : 18 Oktober 2005 |