|
BOGOR--MIOL: Pakar dari Departemen Gizi Masyarakat IPB Dr Ir Rimbawan, Sabtu di Bogor mengingatkan perlunya masyarakat mengetahui ciri-ciri air minum yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. "Ada beberapa air minum yang beredar, di antaranya air dalam kemasan, isi ulang, beroksigen, dan heksagonal. Konsumen perlu mengetahui air mana yang sehat dan aman untuk diminum. Pada dasarnya air yang sehat untuk diminum, secara fisik tak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa tertentu," katanya. Secara biologis, lanjutnya, air tersebut juga tidak mengandung mikroba pathogen dan secara kimia tidak mengadung logam berat. Pernyataan itu dikemukakan Dr Rimbawan sebagai penegasan seperti pernah disampaikannya pada seminar populer bertajuk "Terapi Air dan Jus Untuk Kesehatan dan Kecantikan" yang diselenggarakan di Gedung Alumni IPB di Bogor belum lama ini. Seminar tersebut digagas Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet Departemen GMSK IPB bekerjasama dengan (Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB. Menurut Dr Rimbawan yang juga menjabat Direktur Kemahasiswaan IPB, selain perlunya konsumen memiliki pengetahuan mengenai ciri-ciri air sehat, disampaikan pula kiat memilih air dalam kemasan yang banyak tersedia di pasar. Di antaranya dengan memilih tempat penjualan. "Jangan membeli (air minum) di sembarang tempat dan kemasan super hebat serta harga supermarket, karena itu semua belum tentu terjamin baik," katanya. Kemudian juga perlu mencermati labelnya, apakah tercantum alamat produsen, komposisi, proses yang dipakai untuk sterilisasi, dan petunjuk penyimpanannya. "Cek juga keutuhan segel serta lihatlah kualitas air secara fisik, yakni kejernihan, bau serta warnannya. Untuk memastikan hal tersebut bisa dilakukan uji kimiawi di laboratorium," katanya. Sementara itu Ahli Gizi Kuliner IPB, Dra Emma S Wirakusumah MSc yang menyoroti masalah jus mengatakan, buah dan sayur mengandung berbagai zat gizi, terutama mineral dan vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan dan kecantikan tubuh. Di samping itu juga terdapat zat non gizi dan "phytonutrien" yang tidak kalah hebatnya. "Oleh karena itu pemanfaatannnya semakin luas sebagai bahan utama dalam pembuatan jus untuk mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit degeneratif," katanya. Ia mengemukakan, dengan kemajuan teknologi, kini terbuka cara mudah, di mana buah dan sayur dapat dimanfaatkan secara optimal, yaitu dengan membuatnya menjadi jus segar. "Jus enak dan praktis untuk dikonsumsi," katanya. Menurut dia, terdapat beberapa keuntungan dalam mengkonsumsi jus, di antaranya kemudahan menghabiskannya, dan konsistensi yang cair dari jus memungkinkan zat-zat terlarut mudah diserap oleh tubuh. "Dengan dibuat jus, dinding sel selulosa dari buah dan sayur akan hancur dan larut sehingga lebih mudah untuk dicerna oleh lambung dan saluran pencernaan," kata Emma S Wirakusumah. (Ant/OL-1) Post Date : 22 Januari 2006 |