|
Batam, Kompas - Buruknya saluran drainase di Kota Batam menyebabkan beberapa kawasan kota terendam air ketika hujan deras turun, Minggu (8/1). Saluran air yang rata-rata selebar satu hingga dua meter tidak mampu menampung debit air dari kawasan perbukitan. Kondisi itu diperparah dengan mampetnya saluran karena sampah buangan warga. Dalam pantauan Kompas di beberapa kawasan, air hujan mengalir deras dari kawasan terbuka bakal perumahan. Air mengalir ke berbagai arah membawa lumpur kekuningan. Lumpur itu membuat jalanan licin dan menyebabkan saluran air menjadi dangkal. Beberapa perumahan yang tergenang, antara lain Marina Park, di Nagoya, permukiman di Bengkong Indah, Tiban Kampung dan beberapa ruas jalan utama. Sejak pagi air terus naik. Parit di depan dan belakang kampung ini tak mampu menampung air hujan. Apalagi di atas ada lahan yang dulu hendak dibuat menjadi lapangan golf, tetapi hingga saat ini belum rampung juga, ujar Sunarti, warga Bengkong Indah. Sunarti agak beruntung karena rumahnya di tempat cukup tinggi. Air di kawasan itu mencapai sekitar 60 sentimeter. Akibat genangan air di berbagai ruas jalan utama, jalanan pun macet. Air juga menggenangi ruas jalan penghubung kawasan Sekupang dengan Batuaji di depan hutan Mata Kucing. Air luapan juga membawa sampah. Jalanan menjadi kotor dan bau. Pemandangan jorok itu justru tampak di beberapa ruas jalan utama, seperti di depan Kantor BCA, Jodoh. Pembangunan jaringan irigasi di beberapa kawasan di kota itu belum bisa mengurangi ancaman genangan air di kota itu. (JOS) Post Date : 09 Januari 2006 |