|
SUMBER, (PR).-Kondisi air di PDAM Kab. Cirebon kini dalam keadaan kritis dengan semakin menyusutnya suplai air baku. Terbukti, debit air di salah satu stasiun pengumpul (SP) air baku terbesar, di bukit Ds. Cikalahang, Kec. Dukupuntang, merosot drastis hingga jauh di bawah ambang batas minimum. Data terakhir yang diperoleh "PR", Kamis (15/11), debit di sumber air Blok Bojong tersebut tinggal 58 liter/detik. Padahal batas minimum ketersediaan air baku di stasiun pengumpul air baku tersebut 70 liter/detik. "Ini debit yang sangat mengkhawatirkan. Belum pernah terjadi sejak sumber air Bojong dibangun debit berada di bawah ambang batas minimum," tutur Kabag Hublang (Hubungan Pelanggan) PDAM Sumber, Ade Kusnendar, S.H. Dituturkan, pada saat musim kemarau terparah saja, debit air masih bisa berada di atas 70 liter/detik. Namun sangat ironis, justru di saat musim hujan sekarang ini, debit airnya menyusut jauh dari ambang batas minimum. "Persediaan air di mata air Bojong justru sedang melimpah, namun di stasiun pengumpul air malah menyusut," tutur dia. Dijelaskan, pada musim penghujan seperti sekarang, biasanya debit mencapai maksimum sesuai kapasitas terpasang, yakni mencapai 110 liter/detik. Menyusutnya debit air di SP Bojong membuat jajaran PDAM merasa khawatir. Pasalnya, SP tersebut merupakan yang terbesar dan melayani kebutuhan air bersih bagi lebih dari 11 ribu pelanggan. (A-93) Post Date : 16 November 2007 |