Kompensasi Sampah Bandung Rp13 Miliar

Sumber:Koran Sindo - 27 Mei 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BANDUNG – Kota Bandung membutuhkan sedikitnya dana Rp13 miliar untuk membayar kompensasi ke Balai Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) Jawa Barat sebagai pengelola TPA Sarimukti dan Pemkab Bandung Barat.

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Cece H Iskandar mengatakan, untuk menutupi kebutuhan tersebut, PD Kebersihan akan mengajukan dalam APBD Perubahan 2011. “Pada September mendatang baru akan diajukan lantaran perjanjian untuk membayar kompensasi tersebut baru dikeluarkan setelah penyusunan APBD Kota Bandung 2011, yakni 18 Februari 2011,” jelas Cece kepada wartawan, belum lama ini. Cece menyebutkan, dana sebesar Rp13 miliar itu keluar setelah biaya kompensasi tersebut dihitung per ton Rp33.500. Sementara kewajiban pembayaran sewa TPA Sarimukti yang dibebankan kepada Kota Bandung dimulai dari Februari hingga Desember 2011.

Pembayaran dibagi dalam dua perhitungan, yakni Rp29.000 per ton dibayarkan ke BPSR Jabar dan Rp4.500 per ton ke Pemkab Bandung Barat sebagai kompensasi dampak negatif pengiriman sampah ke TPA ke kawasan tersebut.“Jadi, baru tahun ini diberlakukan pembayaran kompensasi yang akan dialokasikan kedua pihak,yakni BPSR Jabar dan Pemkab Bandung Barat,”tegasnya. Cece menjelaskan, untuk biaya pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sampah (TPS) ke TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat menghabiskan dana Rp6 juta per hari. Pasalnya jarak yang ditempuh relatif jauh,yaitu sekitar 40 kilometer, sehingga biaya transportasi membengkak setiap harinya.

Jumlah truk yang dimiliki PD Kebersihan hanya 103 unit,ditambah 12 truk milik swasta. Di lain pihak, untuk pengangkutan sampah keseluruhan membutuhkan 150-an unit truk.Tak pelak, dari 1.700 ton sampah setiap harinya hanya 1.000 ton yang terangkut ke Sarimukti. ”Kota Bandung memiliki 154 TPS yang didirikan di seluruh wilayah di Kota Bandung, sampah yang dihasilkan mencapai 1.000 ton per hari.Untuk membersihkan sampah dari TPS tersebut dilakukan pengangkutan sebanyak 190 rit per hari,”tandas Cece. Sementara itu,Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda meminta sejumlah pihak mendukung upaya penyelesaian sampah di Kota Bandung.

Tak hanya dibuang ke TPA Sarimukti, dia juga menyambut baik beberapa konsep dan pengolahan sampah mutakhir seperti biomethagreen dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). “Ini akan menjadi komplementer dari keberadaan PLTSa, dan saya sangat berharap bisa menjadi sinergitas dengan konsep urban farming. Misalnya, dengan adanya pupuk cair, taman, tumbuhan, pertanian, dan bunga-bunga yang ada atau dibudidayakan di Bandung bisa tumbuh lebih indah dan hasilnya lebih baik,” papar Ayi. dini budiman



Post Date : 27 Mei 2011