|
KENDARI, KOMPAS - Warga Kota Kolaka di Sulawesi Tenggara kini dilanda krisis air bersih akibat kemarau panjang. Permukaan air Sungai Kolaka sebagai sumber baku PDAM setempat menurun drastis sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Menurut Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kolaka Yusrin, Selasa (17/10), permukaan air sungai tersebut menurun hingga 1,8 meter dari elevasi tertinggi pada saat cuaca normal. Akibatnya, penyedotan air ke bak pengolahan tidak bisa maksimal. Selain akibat kemarau, kondisi pipa yang sudah keropos juga membuat distribusi air ke pelanggan memprihatinkan. "Bukan hanya jaringan pipa, kebocoran instalasi penjernihan juga sudah parah," tutur Yusrin. Ia mengatakan, dalam kondisi seperti itu PDAM Kolaka terpaksa harus pasang badan menahan keluhan dan hujatan dari para pelanggan. Lebih separuh dari 8.100 pelanggan tidak kebagian air selama hampir setahun terakhir ini. Bupati Kolaka Buhari Matta menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan dana melalui APBD sekitar Rp 6,1 miliar untuk perbaikan sistem jaringan dan instalasi PDAM Kolaka dalam rangka penyertaan modal pemerintah kabupaten. Ia berharap dana tersebut segera dicairkan dalam tahun ini. Dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pun dilaporkan, warga Sungai Lauk, Kecamatan Tambang, Kabupaten Barito Kuala, kini kesulitan air bersih. Karena itu, kini mereka terpaksa membeli air bersih ke Banjarmasin agar tidak kehabisan saat merayakan Idul Fitri. (YAS/FUL) Post Date : 18 Oktober 2006 |