Kiriman Air Bersih Diserbu Warga

Sumber:Suara Merdeka - 06 Oktober 2006
Kategori:Air Minum
BANJARNEGARA - Kiriman air bersih oleh Pemkab Banjarnegara dengan menggunakan mobil tangki air dari PDAM, langsung diserbu warga Desa Kebutuh Duwur, Kecamatan Pagedongan, Kamis (5/10). Begitu mobil tangki parkir di depan SD Negeri 1, warga yang telah menunggu berjam-jam dengan membawa ember langsung menyodorkan tempat airnya itu.

Sempat terjadi desak-desakan dan saling rebut antarwarga hingga membuat dua petugas pengirim air dari PDAM yakni Nurhasan dan Suharjono kewalahan. Rencananya, hari itu akan dikirim air untuk dua desa di Kecamatan Pagedongan, yakni Kebutuh Duwur dan Kebutuh Jurang. Dua desa lainnya yakni Gunungjati dan Pagedongan akan dikirim hari ini.

Mardi Susilo (50), warga setempat menuturkan, dampak musim kering tahun ini lebih parah ketimbang tahun lalu. Sumur warga sudah banyak yang mulai mengering, sehingga untuk mencuci pakaian, mereka harus ke Kali Bremali yang jaraknya cukup jauh. Adapun untuk kebutuhan memasak, sebagian mengandalkan sumur tetangga dan ada pula yang harus antre berjam-jam di sumber air yang mulai surut.

Beli Air

"Terkadang ada juga yang membeli air. Satu ember atau satu jerigen seharga Rp 1.000. Yang menjual warga sini saja, yaitu para pemuda yang mau antre berjam-jam di sumber air. Tapi bagi warga yang kurang mampu, lebih memilih antre sendiri daripada membeli," urai dia.

Pengiriman air tersebut, menurut Kepala Bagian Kesra Setda Banjarnegara Joesman Irianto, dilakukan pertama kali di Kecamatan Susukan, yang merupakan daerah terparah. Dua daerah lainnya adalah Kecamatan Mandiraja dan Pagedongan. Pengiriman dilakukan secara bergiliran dengan menggunakan dua mobil tangki dari Bakorlin III dan satu mobil dari PDAM Banjarnegara. Satu mobil mampu mengangkut air hingga 4.000 liter. Namun, kapasitas tersebut tak mesti diisi penuh tergantung medan yang dilalui. Jika medannya sulit dan banyak tanjakannya, maka daya muatnya tak maksimal.

Program pengiriman air tersebut, rencananya akan dilakukan di 46 desa pada delapan kecamatan yang rawan kekeringan. Hanya, hal tersebut dampaknya untuk jangka pendek saja, sekitar sehari dua hari mampu mengatasi kekurangan air warga. Pengiriman air biasanya habis ketika dibagikan ke warga sehingga 20 bak penampungan yang ada di 42 desa tersebut, jarang terisi air kiriman.

"Inginnya kami memberikan bantuan yang berguna untuk jangka panjang, yakni sarana air bersih. Untuk itu perlu informasi dari warga tentang sumber air yang bisa bertahan lama dan dimanfaatkan untuk banyak orang. Selain itu, program jangka panjang tersebut juga butuh dukungan dana," tuturnya. (H25-36v)



Post Date : 06 Oktober 2006