|
BANGKALAN-Memasuki puncak kemarau, pemkab mengguyur 1,160 juta liter air bersih. Bantuan cuma-cuma ini diberikan ke daerah rawan kekeringan yang tersebar di 16 kecamatan. Yakni Kecamatan Geger, Kokop, Konang, Blega, Modung, Tanah Merah, Galis, Labang, Kwanyar, Tragah, Klampis, Sepulu, Tanjung Bumi, Arosbaya, Kamal, dan Socah. Menurut Kepala Kantor Kesejahteraan Sosial (Kessos) Bangkalan Drs H Achmad Fauzan, bantuan air bersih disebar ke 101 desa. Rata-rata desa rawan air bersih tersebut berada di wilayah perbukitan. Distribusi awal dilakukan 27 Agustus-28 September 2007. "Ini (bantuan) tahap awal. Kalau masih ada permintaan dari masyarakat, bantuan ini akan dilanjutkan, sampai musim kemarau berakhir," kata Fauzan di kantornya, kemarin. Dia menjelaskan, distribusi air bersih dilakukan setiap hari menggunakan enam armada. Terdiri dari empat tangki PDAM dan dua tangki milik kimpraswil. Masing-masing tangki berkapasitas empat ribu liter. "Setiap hari rata-rata dikirim 6-8 tangki, tergantung dari lokasi yang dikirim. Kalau jarak dekat, bisa dilakukan dua kali. Tapi kalau jaraknya jauh, hanya dilakukan sekali," terangnya. Selain memberikan bantuan rutin (terjadwal), pemkab juga melayani permintaan langsung dari masyarakat. "Kalau yang 101 desa itu sudah masuk jadwal rutin. Tapi kalau ada permintaan nonjadwal dari masyarakat, ya tetap kita kirim," terang Fauzan. Bahkan, kata mantan pejabat di dinas P dan K ini, memasuki puncak kemarau sekarang, pihaknya kewalahan melayani permintaan masyarakat. Terutama dari Kecamatan Klampis, Konang, Geger, dan Kokop. Meski demikian, semua permintaan bisa dilayani. Sekadar diketahui, pada puncak kemarau ini masyarakat di daerah perbukitan kesulitan mencari air bersih. Untuk keperluan memasak, mereka mengandalkan bantuan pemkab. Atau mencari sumber air yang jaraknya sangat jauh. Sementara kebutuhan mandi dan mencuci menggunakan air yang masih tersisa di embung-embung. Hanya, kondisi airnya tidak layak minum karena keruh. (tra) Post Date : 19 September 2007 |