|
KEBUMEN (KR)- Dulu disanjung, kini semakin dijauhi pengunjung. Itulah objek wisata Pantai Karangbolong di Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Penyebabnya tak lain adalah kondisi pantai yang semakin kumuh oleh onggokan sampah di sepanjang bibir pantai dan pengikisan atau abrasi atas badan pantai yang semakin parah. Kepala Bidang (Kabid) Sarana Wisata Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kebumen, Drs Herry Setyanto, mengakui pantai yang pada puluhan tahun silam merupakan primadona kepariwisataan Kebumen karena keindahan ombak dan karangnya serta mitos sarang burung waletnya yang konon berkhasiat mengobati berbagai penyakit, kini telah kehilangan pesonanya. Sampah benar-benar telah menutupi kecantikan alamnya yang terkenal sampai manca negara. "Wisata tanpa pesona kebersihan, apalah artinya. Sekitar 10 tahun terakhir Pantai Karangbolong didera permasalahan yang semakin lama semakin sulit teratasi, yaitu datangnya kiriman sampah pada saat air laut pasang ke pantai ini," ujar Herry Setyanto. Dengan kondisi seperti sekarang ini, maka instansinya tak mampu berharap banyak terhadap pemasukan dari hasil penjualan karcis masuk pengunjung. Sebab, tingkat kedatangan pengunjung semakin menurun dan kalah dengan objek-objek wisata baru. Sampah tersebut menurut Herry berasal dari Sungai Telomoyo yang berhulu di timur Pantai Karangbolong. Sungai tersebut bermuara ke Samudera Indonesia dan muara tersebut letaknya amat berdekatan dengan objek wisata pantai, sehingga sampah-sampah yang terbawa arus sungai menuju muara, akhirnya dibawa kembali oleh ombak ke Pantai Karangbolong. "Setiap kali dibersihkan, tak lama kemudian sampah-sampah yang baru datang lagi. Kami benar-benar tak berdaya mengatasi permasalahan sampah itu," ujar Herry. Kini, setiap saat sampah yang berupa sampah organik seperti jerami padi, pelepah pisang, pelepah kelapa, buah kelapa dan lainnya berserakan di Pantai Karangbolong, karena sudah tak ada lagi upaya untuk membersihkan. Risikonya, pantai ini memang semakin dijauhi wisatawan.(Dwi)-c. Post Date : 25 April 2006 |