Ketinggian Air di Pati 3 Meter

Sumber:Suara Merdeka - 06 Januari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PATI-Banjir di Kabupaten Pati yang terus meluas dalam sepekan terakhir tak hanya melumpuhkan aktivitas warga yang daerahnya tergenang, beberapa ruas jalan penghubung antarkecamatan juga terancam terputus.

Ketinggian air di beberapa Desa seperti Banjarsari, Kosekan dan Kasihan mencapai 3 meter. Bahkan, banjir sudah mulai menggenangi salah satu ruas jalur pantura, tepatnya di Jalan Raya Pati-Juwana di Desa Widorokandang, Kecamatan Pati.

Warga yang rumahnya terkena banjir banyak yang terlihat masih bertahan di tempat tinggal mereka. Sebagian besar duduk-duduk di atap rumah. Beberapa warga lain memilih ke tempat rumah tetangga atau balai desa yang tidak terendam air terlalu tinggi.

Warga yang enggan mengungsi karena khawatir terhadap keamanan barang-barang mereka. Sementara ruas jalan yang paling parah terendam air dan terpaksa ditutup untuk kendaraan roda empat adalah di Jalan Raya Pati-Gabus. Banjir yang terjadi di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus menyebabkan ruas jalan tersebut terendam air hingga ketinggian 80 sentimeter sepanjang satu kilometer.

Akibatnya, masyarakat di sebagian besar Kecamatan Gabus, Winong, dan Tambakromo harus berputar arah jika ingin menuju ke perkotaan. Jalan alternatif terdekat adalah melalui Jalan Raya Pati-Kayen.

Namun, dari pantauan Suara Merdeka, sebagian ruas jalur alternatif itu juga terendam air. Ketinggian airnya tidak separah di Jalan Raya Pati-Gabus sehingga masih bisa dilewati sepeda motor maupun mobil. Kendati begitu, banyak motor yang mogok karena kemasukan air saat melintas di jalan itu lantaran ketinggiannya mencapai 50 sentimeter.

Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishubpar) Pati Drs Tristiadi MM mengemukakan, penutupan Jalan Raya Pati-Gabus dilakukan agar tidak terjadi kemacetan. Apalagi di sekitar jalan tersebut banyak tenda yang didirikan masyarakat korban banjir.

"Jika Jalan Pati-Kayen airnya naik juga, terpaksa masyarakat wilayah Pati selatan harus memutar arah ke jalur Gabus-Winong-Jakenan-Juwana," jelas dia.

Sedangkan untuk jalur pantura yang juga terancam tergenang, lanjutnya, telah disiapkan jalur alternatif menuju Juwana dengan melewati Wedarijaksa. Itu lantaran dari hari ke hari air banjir cenderung bertambah dan meluas.

Hingga kemarin, tidak kurang dari 16 desa di lima kecamatan telah terendam banjir. Tiga desa di Kecamatan Sukolilo (Dukuh Jongso, Desa Wotan, Dukuh Penggingwangi, Desa Kasiyan, dan Dukuh Poncomulyo, Desa Gadudero).

Sedangkan lainnya tersebar di Gabus (Desa Banjarsari, Tanjang, Kosekan, Pantirejo, Babalan), Jakenan (Desa Karangrowo, Desa Tondomulyo, Kedungmulyo), dan Pati (Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, dan Dukuh Tempel, Desa Gajahmati), serta Juwana (Desa Doropayung, Bumirejo, Kedungpancing).

"Di beberapa desa lain juga sebagian air sudah mulai masuk. Dan kemungkinan jika air dari arah Kudus terus bertambah desa yang tergenang lebih banyak lagi," jelas Kepala Kesbanglinmas Moch Bambang Sukandar SH MM.

Wakil Bupati Kartina Sukawati SE MM yang meninjau banjir langsung menginstruksikan Diskesospermas untuk mengedrop 43,67 ton beras bagi desa-desa yang parah terendam banjir. Selain itu, juga dibagikan 2.259 dus mi instan. (H49-45)



Post Date : 06 Januari 2008