Ketinggian Air di Jakarta Turun

Sumber:Kompas - 04 Januari 2008
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas -Usaha Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menurunkan permukaan air Ciliwung dengan membuka beberapa pintu air berhasil mengurangi ketinggian banjir. Sampai siang, hampir semua pintu air menunjukkan penurunan permukaan air.

Kondisi ancaman banjir dari siaga tiga menjadi siaga empat kecuali di Pintu Air Karet yang masih siaga tiga. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wishnu Subagyo Yusuf mengatakan, pihaknya membuka Pintu Air Manggarai menuju ke Banjir Kanal Barat agar banjir di Kampung Melayu dan Bukit Duri cepat surut. Dampaknya, tinggi banjir turun dari 200 sentimeter menjadi 50 sentimeter.

Pintu air di anak Kali Ciliwung yang menuju ke Gunung Sahari dan Kota dibuka dan ditingkatkan debitnya dari 20 meter kubik menjadi 30 meter kubik. Pintu air di Masjid Istiqlal juga dialihkan ke saluran itu. Jika banjir lebih besar datang, debit di saluran di Gunung Sahari dapat ditingkatkan sampai 50 meter kubik.

Katulampa normal

Berdasarkan data yang dipantau Kompas, Kamis (3/1) pukul 21.00, ketinggian air di Bendung Katulampa Bogor masih normal, yakni berkisar 70 sentimeter.

Penjaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman Hazein, yang dihubungi pada Kamis malam, mengatakan, kondisi air di Bendung Katulampa masih normal. Namun, jika hujan turun tanpa henti, ketinggian air bisa naik.

"Sangat bergantung pada curah hujan yang turun. Kami kerja sama dengan BMG," kata Andi yang bersiaga selama 24 jam.

Menurut Andi, jika ketinggian air di Bendung Katulampa 80 sentimeter, artinya dalam posisi waspada. Apabila posisinya di atas 100 sentimeter, sudah dalam kondisi siaga.

Mulai surut

Air yang sehari sebelumnya membanjiri rumah warga Kampung Pulo di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, juga mulai surut. Beberapa warga sibuk membersihkan lantai dan halaman rumah dari genangan air dan lumpur. Hingga pukul 11.00, air surut sampai setumit orang dewasa. Mereka diberi waktu untuk bertahan di Santa Maria hingga Sabtu besok, dua hari sebelum siswa sekolah aktif.

Mereka yang masih bertahan adalah warga lanjut usia, perempuan, dan anak-anak. Jumlah pengungsi masih sekitar 601 orang dari jumlah awal sekitar 830 orang. Mereka tidur beralaskan tikar dan makan nasi bungkus sumbangan masyarakat.

Walaupun jumlah pengungsi menurun, menurut dokter Puskesmas Kecamatan Jatinegara Meutia Halida, warga Kampung Pulo yang terkena penyakit diare, gatal-gatal, dan batuk pilek meningkat. Pada hari pertama, jumlah warga yang meminta obat sekitar 86 orang. Hari kedua, jumlahnya naik menjadi 110 orang.

Jakarta Utara krisis air bersih

Dalam rapat koordinasi di Pemerintah Kota Jakarta Utara terungkap, 29 lokasi di delapan kelurahan mengalami rawan krisis air bersih. Penyebabnya, semua infrastruktur air bersih, baik jaringan pipa maupun sumur pompa, tidak bisa dimanfaatkan. Pemkot akan membangun sentra distribusi air di 29 titik rawan air bersih itu.

Sementara itu, di daerah Pondok Karya, Kelurahan Pela-Mampang, Jakarta Selatan, jalan utama di Kompleks Perumahan Polri Pondok Karya termasuk yang terendam air luapan dari Kali Mampang atau Kali Krukut.

Jalan aspal sepanjang sekitar 500 meter itu terendam air setinggi 10-20 sentimeter, yang membuat kelancaran arus lalu lintas sedikit terganggu. (eca/ksp/a14/arn/nel/muk/sf)



Post Date : 04 Januari 2008