Ketika Sumur Mengering Sampai Dasar

Sumber:Koran Tempo - 12 Juli 2008
Kategori:Air Minum

Tangan-tangan mungil itu sibuk menyingkirkan kerikil dan bebatuan kecil. Ketika di kubangan kecil itu mulai ada genangan air, tiga gadis kecil pemilik tangan tersebut pun mulai menangkupkan dua tangan mereka dan menaruh air yang mereka ambil di ember.

Ke Sungai Tajum, yang mulai mengering, Ani, Tya, dan Novi pergi setiap hari. Bukan untuk mencari pasir atau batu kali, melainkan untuk satu ember air bersih.

Maklum, sudah sebulan terakhir ini sungai itu menjadi pengharapan warga Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Purwokerto, untuk mendapatkan air bersih. Sumur mereka sudah lama kering. Kalaupun ada, warna airnya keruh. "Rasanya juga asin," kata Arsam, 50 tahun.

Tak hanya anak-anak yang pergi ke sungai, para ibu dan bapak pun terpaksa menggali sungai dan membendungnya demi mendapatkan air bersih. Beberapa di antaranya rela antre, tak peduli di beberapa bagian sungai yang airnya masih mengalir terlihat sampah berserak.

Suminah, 35 tahun, mengaku menggunakan air dari sungai itu untuk memasak dan minum. Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci, ia masih menggunakan air sumur, yang ketinggian air dari dasarnya tinggal beberapa sentimeter saja. "Mau gimana lagi, adanya cuma ini," kata Suminah.

Kekhawatiran tidak higienisnya air sungai itu bukannya tak dirasakan warga. Toh, mereka tak punya pilihan lagi. Agus, 28 tahun, mengaku sempat ragu dengan kondisi air itu, tapi tetap saja ia mengambilnya meski harus memasaknya terlebih dulu. "Kami masak dulu air sampai mendidih. Kalau mendidih kan kumannya mati," dia menuturkan.

Sejauh ini, menurut Agus, belum ada keluhan penyakit apa pun dari warga kampungnya. Bagi mereka, keberadaan air bersih dari menggali sungai sudah cukup membantu keseharian mereka.

Warga kampung sebenarnya punya sumur, tapi kondisinya tak lebih baik ketimbang air sungai. Saat musim hujan, permukaan air sumur naik, tapi kualitasnya jelek. "Saya juga tidak tahu mengapa kualitas air sumur di sini jelek," kata Agus.

Agus berharap kondisi ini tak berlarut-larut. Setidaknya pemerintah sudi membangun saluran air bersih, karena masalah ini rutin terjadi ketika musim kemarau tiba. Aris Andrianto



Post Date : 12 Juli 2008