Ketersediaan Air PDAM Menurun, Pengedropan Disetop

Sumber:Suara Merdeka - 03 Oktober 2007
Kategori:Air Minum
DEMAK - Pemerintah Kabupaten Demak kembali menghentikan bantuan air bersih untuk desa-desa yang membutuhkan. Pasalnya, PDAM tidak bisa mengalokasikan air permintaan pemkab menyusul minimnya pasokan yang tersedia.

PDAM sendiri mengalami kesulitan untuk menyalurkan air kepada pelanggannya karena terjadi penurunan debit air di Sungai Jajar. Penurunan tersebut sangat dratis hingga sungai terlihat tidak lagi teraliri air.

Dirut PDAM Demak Drs H Prajito MM menuturkan, suplai dari Rawapening yang hanya digelontor pada Senin hingga Rabu belum dapat mengoptimalkan pelayanan PDAM kepada pelanggannya.

Apalagi, sebelum air sampai ke bendung Sungai Jajar, banyak tersedot oleh warga di sepanjang sungai itu. Mereka melakukan pengambilan air secara ilegal. Air yang diambil itu bukan hanya untuk kepentingan pengairan sawah tetapi juga kebutuhan sehari-hari.

Kenyatan itu menjadikan pasokan air yang sampai ke PDAM terlambat di samping debitnya berkurang cukup banyak.

Senin kemarin semestinya air dari Rawapening telah digelontor akan tetapi hingga Selasa, air belum juga sampai ke bendung Jajar.

Kondisi tersebut menjadikan PDAM tidak lagi menyanggupi pengalokasian air permintaan pemerintah untuk kebutuhan droping di desa-desa yang kekurangan air bersih.

''Kalau kami memberikan alokasi, pelayanan terhadap pelanggan akan terganggu,'' terangnya.

Tidak Lancar

Saat ini saja, lanjut dia, pihaknya sudah menerima keluhan dari pelanggan karena air yang mengalir tidak begitu lancar. Sementara, baginya, memberikan pelayanan kepada mereka adalah tugas utama yang harus direalisasikan. ''Kami harus mengutamakan pelayanan kepada pelanggan.''

Kabag Kesra Setda Demak, Drs H Taufik Rifai mengatakan, dengan tidak adanya pasokan air dari PDAM untuk pengedropan ke desa-desa, maka pemberian bantuan pun terpaksa dihentikan.

Padahal pada musim kemarau kali ini, dari hari ke hari desa yang mengalami kekurangan air semakin meluas. Sementara dari sejumlah desa yang telah mengajukan permintaan air, terdapat beberapa desa yang belum menerima bantuan. ''Kondisi ini memang cukup sulit, tetapi kami sedang berupaya mencari solusi alternatif,'' ujar dia.

Dia mengaku sedang menjajaki kemungkinan membeli air dari daerah lain seperti Kota Semarang, Jepara atau Kudus. Namun hal itu baru bisa terealisasi jika usulan anggaran dalam perubahan APBD berjalan telah disetujui DPRD. (H1-16)



Post Date : 03 Oktober 2007