Ketersediaan Air Menyusut Kapasitas PLTA Menurun

SURABAYA (Suara Karya): Musim kemarau panjang yang terjadi tahun ini telah menurunkan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 1.000-1.500 MW, dari total produksi listrik yang setiap harinya mencapai 4.000 MW. Karena itulah, PLN Distribusi Jawa Timur (Jatim) berharap, program penanaman pohon yang dilakukan seluruh jajaran PLN bakal ikut memengaruhi ketersediaan air PLTA di masa-masa mendatang.

Harapan itu disampaikan General Manager PLN Distribusi Jatim, Budi Harsono, saat melakukan penanaman 500 batang pohon trembesi di Surabaya kemarin. "Kita sangat berharap pada ketersediaan air karena biaya produksi PLTA memang paling murah dibanding pembangkit yang lain," ujarnya.

Makin menurunnya kapasitas di sejumlah PLTA itu menjadikan pasok listrik kepada pelanggan berkurang. Bahkan, hingga saat ini, PLN Jatim masih te-rus aktif meminta kalangan mal, perhotelan, dan perkantoran untuk te-rus berhemat listrik. Sebab, SKB 5 menteri tentang pengalihan hari kerja yang dilakukan kalangan industri ternyata masih belum mampu menutup kekurangan pasokan normal.

Bahkan, ketika di berbagai daerah sudah mulai diguyur hujan, produksi listrik PLTA masih belum normal. "Air yang kita butuhkan masih menyusut terlalu banyak," kata dia.

Meski demikian, menurut Manajer PLN Area Jaringan (AJ) Surabaya Barat, Roberton Manurung, pihaknya berjanji akan tetap melayani permintaan pasang baru, terutama untuk pelanggan rumah tangga. "Kami tidak akan menolak permintaan terutama oleh developer penyedia rumah siap huni (RSH)," katanya.

Pihaknya juga berterima kasih kepada kalangan industri yang bersedia mematuhi kewajiban pengalihan hari kerja. Sebab, hanya dengan cara itu, PLN bisa memenuhi kebutuhan listrik terutama untuk kalangan rumah tangga.

Salah satu bentuk kepedulian BUMN ini terhadap RSH itu antara lain dengan menjadikan kompleks Perumnas Driyorejo Gresik sebagai objek penanaman pohon dari para karyawan PLN AJ Surabaya Barat. (Andira)

Post Date : 29 Oktober 2008