Ketersediaan Air Jadi Masalah Besar

Sumber:Kompas - 12 Mei 2007
Kategori:Air Minum
YOGYAKARTA, KOMPAS - Sebagai salah satu kebutuhan dasar, air tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semakin terbatasnya ketersediaan air saat ini pun menjadi permasalahan besar yang harus dihadapi. Untuk mengatasinya, pendidikan komunitas menjadi salah satu alternatif solusi dalam penyediaan air. Pada diskusi "Air untuk Kehidupan" yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Festival Budaya Perancis di Lembaga Indonesia Perancis (LIP), Jumat (11/5) sore, Kepala Laboratorium Penyehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Darmanto mengemukakan, upaya pelestarian daya dukung lingkungan air memerlukan perubahan pandangan masyarakat, yang antara lain dapat diperoleh melalui pendidikan komunitas atau community education.

"Perlu perubahan pandangan melalui kesadaran dan keinginan bersama masyarakat. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, masyarakat baik di hulu, tengah, maupun hilir menjalankan tanggung jawab sesuai karakter daerah masing-masing," kata Darmanto. Perubahan cara pandang ini diperlukan untuk meningkatkan kesadaran manusia atas pentingnya air dan kelestarian sumber-sumber air, baik untuk menghindari bencana alam saat ini maupun menjamin ketersediaan air di masa depan.

Menurut Darmanto, banyak orang yang masih belum menyadari berapa banyak air yang dibutuhkan sehari-hari. "Tiap orang membutuhkan minimal 13.901 meter kubik air per hari," tuturnya. Jumlah ini tidak hanya dihitung dari asupan air minum saja, namun seluruh kandungan air yang terserap dalam semua bahan yang dikonsumsi manusia. Darmanto mencontohkan, nasi yang dimakan mengandung air karena proses pemasakannya juga menggunakan air. Demikian juga dengan bahan-bahan makanan lainnya.

Sampah Lebih dari sekadar perubahan cara pandang, diharapkan pula timbul perubahan perilaku masyarakat dalam memperlakukan air dan lingkungan pendukungnya secara umum. Dalam hal ini, kepedulian pada kebersihan sumber air pun sangat penting. Seperti diungkapkan oleh Project Manager Aid Organization Rumah Teman Abbot/Husin Halim, kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh sampah sangat memengaruhi ketersediaan air. "Saat ini sampah berserakan di sungai- sungai, ini jelas mencemari sumber air," tutur Abbot. Secara khusus, penumpukan sampah plastik yang begitu mudah dijumpai saat ini juga dapat mengakibatkan berkurangnya daya penyerapan air. (AB3)



Post Date : 12 Mei 2007