Kesadaran Membuat Jamban Masih Rendah

Sumber:Suara Merdeka - 21 Januari 2013
Kategori:Sanitasi

KUDUS - Kesadaran untuk membuat jamban, sebagai salah satu sarana penunjang sanitasi pemukiman masyarakat, dinilai masih rendah dan perlu kembali diadakan sosialisasi.  Sebab masih ada kebiasaan warga masyarakat yang membuang air besar di sembarang tempat, dan itu akan memberikan dampak lingkungan dan munculnya penyakit.

Kepala Dinas Kesehatan Ka­bupaten (DKK) Kudus dr Maryata melalui Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Rusiyati menjelaskan, masih perlu dilakukan penyadaran untuk hidup sehat dengan pembuatan jamban kepada masyarakat.

”Untuk membuat jamban tidak perlu mahal, karena bisa dirancang dan dibuat sendiri dengan biaya terjangkau,” katanya, kemarin.

Karena itu, pihaknya merencanakan untuk mengadakan sosia­lisai serta pelatihan membuat jamban secara swadaya kepada masyarakat. ”Sasarannya warga masyarakat yang dinilai masih membutuhkan jamban,” terangnya.

Dengan adanya program ke­giatan tersebut, maka tidak ada lagi pandangan membuat jamban itu mahal. ”Sebab bisa disesuaikan dengan kemampuan perekonomian mereka,” jelasnya.

Budaya


Rusiyati menjelaskan, program ini dimaksudkan untuk mendukung pencapaian millenium development goals dan diperlukan strategi berskala nasional, yaitu sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). ”Salah satu pilarnya, adalah hentikan buang air besar sembarangan. Ini juga bermanfaat untuk mencapai desa bebas buang air besar di sembarang tempat,” jelasnya.

Disamping itu, sosialisasi pembuatan jamban juga diharapkan akan mengubah pola hidup negatif warga masyarakat. ”Ini perlu diubah,” ujarnya.

Mengenai sasaran wilayah yang akan diberikan sosialisasi, adalah wilayah Kecamatan Bae, Desa Ngembalrejo, Gebog meliputi Desa Gondosari, Kedungsari, Menawan, Getasrabi, Besito.

Kemudian Kecamatan Jati, Desa Jetis Kapuan, selanjutnya Kecamatan Kaliwungu, meliputi Desa Setrokalangan. Mijen, Ke­dungdowo, Karangampel, Pa­pringan, Banget, Blimbing Kidul, dan Sidorekso. Sosialisasi dilaksanakan melalui puskesmas ma­sing-masing wilayah. ”Program ini masih dalam pembahasan, mengenai waktunya masih dalam pembahasan,” tandasnya. (J18-40)



Post Date : 21 Januari 2013