JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran lingkungan harusnya bisa menjadi bagian dari pendidikan dasar dan menengah, yang ditanamkan dalam bentuk program pengenalan, baik melalui kurikulum ataupun tambahan yang diselipkan pada mata pelajaran tertentu.
Hal tersebut diutarakan oleh Dekan Fakultas Ekologi Manusia Intitut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Hardinsyah, MS, di Jakarta, Selasa (14/7). Hardinsyah mengatakan, kesadaran lingkungan tersebut khususnya tentang pelestarian air bersih bagi sumber kehidupan manusia.
"Harus dimulai dari sekarang, dan bahkan sejak Taman Kanak-kanak atau Pendidikan usia dini," ujar Hardinsyah.
Melalui kurikulum holistik yang kini tengah digaungkan di Taman Kanak-kanak, kata Hardinsyah, guru-guru harus semakin jeli dan kreatif menciptakan alat bermain dan belajar yang bisa mewakili deskripsi tentang air dan lingkungan.
Sementara itu, lanjut dia, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Biologi juga dapat dijadikan wadah pembelajaran kesadaran lingkungan bagi siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah.
"Untuk itu para guru pun harus ditanamkan mengenai kesadaran lingkungan ini, selain itu dibekali pengetahuan tambahan, serta konsep pembelajarannya untuk siswa, sebab selama ini guru hanya mengajar untuk hal-hal yang dia ketahui saja," ujarnya.
Salah satu contoh konsep menarik pembelajaran interaktif mengenai kesadaran lingkungan air bersih tersebut bisa dilihat pada 'Permainan Ramsar'. Ramsar merupakan metode pengajaran alternatif mengenai siklus air dan lingkungan. Permainan ini dikembangkan oleh Danone yang bekerjasama dengan UNESCO.
"Awalnya hanya di 90 sekolah di lingkungan pabrik kami, tetapi metode itu kini sudah didistribusikan ke 1.000 sekolah di kota-kota besar dan dilatih juga ke 2.000 guru," ujar Troy Pantouw, Direktur Komunikasi Tirta Investama, yang membawahi salah satu perusahaan air minum.
Troy menjelaskan, dengan metode tersebut siswa diajak berdiskusi mengenai sumber air berasal dan digunakan oleh manusia. Dilakukan secara berkelompok, siswa akan diberikan sebuah permasalahan tentang air. Para siswa kemudian secara bersama-sama dan berkelompok memecahkan masalah tersebut. LTF
Post Date : 14 Juli 2009
|