Kerugian Banjir Rp 7,1 M

Sumber:Jawa Pos - 10 Maret 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PASURUAN - Banjir yang mendera sejumlah kawasan di Kabupaten Pasuruan sejak akhir Februari lalu mengakibatkan kerugian yang tidak kecil. Satkorlak Pemkab Pasuruan kemarin (9/3) merilis data taksiran kerugian akibat banjir tersebut mencapai 7,1 miliar.

Data tersebut kemarin dibacakan langsung oleh Bupati Dade Angga. "Kalau untuk yang bulan ini saja, ada sekitar Rp 5,6 miliar. Kalau bulan lalu, totalnya sekitar Rp 1,5 M," ujar Bupati Dade didampingi kepala Kesbang Linmas Soenarto.

Diberitakan Radar Bromo, pada 28 Februari lalu sejumlah kawasan di Kabupaten Pasuruan diterjang banjir. Meliputi kawasan Kecamatan Gondangwetan, Grati, Winongan, Rejoso, Kraton, Bangil, Beji, Gempol. Banjir tersebut ditaksir menyebabkan kerugian sampai Rp 1,5 M.

Lalu di saat kawasan lainnya surut, beberapa daerah di Bangil dan Beji justru direndam air bah berhari-hari. Tepatnya sejak 3 Maret lalu sampai kemarin. Inilah yang mengakibatkan kerugian terbesar, mencapai Rp 5,6 M. Roda ekonomi dan aktivitas warga terlumpuhkan.

Banjir juga menyebabkan masyarakat menderita. Anak sekolah terpaksa tidak bisa mendapatkan haknya dalam proses belajar mengajar. Selain itu, petani tambak dan sawah juga harus menderita kerugian material yang besar karena lahannya rata dengan air.

Di Bangil ada enam kelurahan atau desa yang menjadi korban. Mulai dari Kelurahan Kalianyar, Kalirejo, Latek, Manaruwi dan desa Tambakan serta Masangan. Begitu pula dengan enam wilayah di Kecamatan Beji. Mulai dari Desa Kedungringin, Kedungboto, Cangkringmalang, Beji, Pagak dan juga Gelanggang.

Di wilayah Beji, kemarin Camat Beji, Noertjahjo juga memaparkan soal kondisi riil daerahnya saat banjir. Misalnya, soal sawah yang tergenang di enam wilayah dikalkukasi sebanyak 174 hektare. Taksiran kerugian atas sawah warga bisa mencapai Rp 1,1 miliar lebih.

Sementara, kemarin Wagub Jatim Saifullah Yusuf turun melihat langsung kondisi banjir di Pasuruan ini. Dalam kesempatan itu, Bupati Dade juga telah menyajikan data kerugian akibat banjir itu kepada Wagub.

Tentang permintaan warga agar ada normalisasi sungai, Bupati Dade mengakui hal ini juga setuju dengan penyataan Wagub Saifullah Yusuf. Bahwa untuk normalisasi jelas melibatkan dana dari Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo dan pemerintah pusat. "Kalau kami sudah menganggarkan dana untuk pembebasan lahan di sekitar wilayah Bangil sini. Kalau normalisasi, saya kira harus dibicarakan dengan provinsi, daerah tetangga dan pusat," tegas Bupati Dade.

 

Tuntut Normalisasi Sungai

Wagub Jatim Saifullah Yusuf kemarin mendatangi para korban banjir di Kelurahan Kalianyar, Kalirejo (Bangil), Kelurahan Pagak, Kedungboto dan Kedungringin (Beji). Mulanya Wagub datang di pendapa Kelurahan Kalirejo Bangil sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu dia disambut Bupati Dade Angga dan Bakorwil Malang Binsar T. Siregar. Lalu, beberapa dinas terkait, para kepala desa, unsur pecinta alam Mahameru dan juga pramuka. Tampak mendampingi Wagub Kepala Dinsos Pemprov Jatim Rozi S., Kabiro Kesra Siswanto, Kadis Info Suwanto dan Kadiskes Jatim Pawik Supriadi.

Sebelum ke lokasi banjir, Wagub mendapat paparan dari Bupati Dade Angga dan juga Kadis Pengairan, Martono Subagio. Menurut Bupati penyebab banjir yang menimpa wilayahnya ini karena banyak faktor. Pertama, karena curah hujan di wilayah dataran tinggi Pandaan dan Prigen tinggi. Akibatnya, volume air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kedunglarangan dan sungai Wrati naik.

Penyebab kedua, lanjutnya, banjir juga disebabkan banyaknya hutan-hutan gundul di wilayah pegunungan di kabupaten Pasuruan. Sehingga tidak ada resapan di daerah penyangga. "Di sisi lain, kurangnya memperhatikan adanya normalisasi sungai di hulu, sehingga air sungai tidak mampu mengalir sampai ke laut," ujar Bupati Dade.

Setelah melihat penyebab, Bupati Dade juga mengaku sudah melakukan beberapa langkah. Misalnya, menempatkan posko kesehatan beserta paramedisnya di tempat-tempat banjir untuk melayani pengobatan gratis pada warga. Mendirikan dapur umum, menyalurkan nasi bungkus, sembako dan juga menyediakan air bersih.

Setelah itu, Wagub melakukan peninjauan di daerah yang masih tergenangi air akibat Bencana banjir mulai tanggal 3 - 7 Maret 2009 di Kelurahan Kalirejo Kecamatan Bangil, Kelurahan Pagak, Desa Kedungboto, Desa Kedungringin Kecamatan Beji. Saat berada di lokasi-lokasi yang masih terendam air bah, Wagub naik perahu karet milik Kesbanglinmas.

Sementara, saat mendatangi warga di Kalianyar, Wagub sempat meminta masukan dari warga soal banjir yang terus menggenang setelah sepekan ini. Saat itulah terlontar keinginan warga agar pemerintah melakukan normalisasi sungai. "Kami hanya minta satu Pak. Tolong bisa dilakukan pengerukan atau normalisasi terhadap Kali Kedunglarangan," ujar M Sutrisno saat dimintai pendapat oleh Wagub di lokasi banjir.

Kira-kira berapa biaya normalisasi itu? M Sutrisno menyatakan kira-kira biayanya di atas Rp 70 Miliar. "Dulu di Kedunglarangan ini pernah dikeruk. Tapi tidak maksimal, Pak. Dan selama beberapa tahun ini tidak ada normalisasi lagi. Sehingga sungai dangkal dan kami yang terus terkena banjir," tegasnya.

Soal ini Wagub Saifullah Yusuf belum berani bicara tegas. Sebab, selain dana yang dianggarkan cukup besar, pihaknya perlu membicarakan hal ini dengan lintas daerah seperti Sidoarjo dan pemerintah pusat. "Perlu duduk bareng. Karena biayanya agak besar," ujarnya pada wartawan.

Hanya Wagub kelahiran Purwosari, Kabupaten Pasuruan, ini sempat menyatakan akan memperhatikan usulan warga. "Mungkin tahun anggaran ini tidak bisa. Kami akan berikan skala prioritas pada tahun depan," cetusnya.

Selain meminta saran warga, Wagub juga mencoba memberikan masukan buat warga. Sebab, dalam pandangannya ketika sidak banjir ini, ia masih melihat kebiasaan buruk warga. Mulai dari buang sampah sembarangan dan bisa menyumbat sungai. Juga harus ada gerakan untuk gemar menanam pohon. "Kalau dilihat dari paparan Pak Bupati kan, hutan di atas sana banyak yang gundul. Makanya perlu ada penanaman kembali," tegasnya.

Selain meninjau, Wagub juga memberikan bantuan berupa 1.000 paket sembako. Paket itu berisi gula 1 kg, beras 3 kg, migor setengah kg, mie lima bungkus dan satu buah kecap botol kecil. Seribu paket sembako ini dibagi untuk wilayah Bangil dan Beji. Masing-masing 500 paket.

Selain sembako, Wagub juga memberikan uang sebanyak Rp 5 juta yang diberikan pada warga Bandaran, Kalianyar. Uang itu kemarin diserahkan langsung pada Lurah Kalianyar, A Dawam. (day/yud)



Post Date : 10 Maret 2009