|
SEMARANG(SINDO) – Banjir besar yang melanda Kota Semarang dan Kabupaten Kendal Jawa Tengah sejak Minggu (8/2) dini hari mengakibatkan kerugian material hingga puluhan miliar rupiah. Selain kerusakan infrastruktur, tingginya kerugian juga diakibatkan banyaknya aktivitas transportasi, baik darat maupun udara, yang terganggu. Di Kabupaten Kendal,pemerintah kabupaten (pemkab) mencatat, kerugian akibat banjir yang melanda daerah itu selama dua hari mencapai Rp27,4 miliar.Sebagian besar kerugian berupa kerusakan jalan dan tanggul sungai yang diperkirakan mencapai Rp21,2 miliar. Di luar itu, bangunan milik pemkab,pusat kesehatan, areal sawah,dan areal tambak juga tergenang banjir. ”Kerusakan yang paling banyak adalah tanggul, jalan kabupaten,dan jalan desa,”ujar Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (PBA) HA Mulyadi di posko rumah dinas Wakil Bupati Jalan Pemuda Kendal kemarin. Banjir di Kendal merendam 1.440,6 hektare (ha) tambak, 803 ha tanaman padi dan palawija, 565 ha tanaman jagung, 24.853 rumah warga, dan 223 fasilitas umum.Menurut Mulyadi,banjir Kendal menerjang kecamatan di daerah bawah,yakni Weleri,Rowosari, Patebon,Pegandon, Kangkung, Kaliwungu, Ringinarum, Kendal, Ngampel, Cepiring, Gemuh,dan Brangsong. ”Hanya Kecamatan Kaliwungu Selatan di daerah bawah yang tidak terkena banjir,”katanya. Pemerintah Kota Semarang hingga kemarin belum bisa menghitung kerugian akibat banjir yang menenggelamkan separuh lebih wilayah ini. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Mineral Kota Semarang Fauzi hanya mengatakan, kerusakan yang terjadi pada infrastruktur pengendali banjir diperkirakan mencapai Rp2 miliar. Berdasarkan laporan yang masuk, infrastruktur yang rusak di antaranya talud di Kali Silandak, Kali Beringin, Kali Plumbon, dan talud di Tembalang. ”Ini tidak hanya talud kali saja,tapi juga talud jalan yang rata-rata kerusakannya dari sekitar 20 sampai 30 meter,” katanya kemarin. Banjir juga mengakibatkan sekolah-sekolah rusak. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pendidikan, kerusakan terjadi di 82 sekolah dengan nilai kerugian Rp1,6 miliar. Kepala Dinas Pendidikan Akhmat Zaenuri mengatakan, sekolah yang rusak tersebar di Kecamatan Genuk, Semarang Utara,Gayamsari, Semarang Timur, Tugu, Semarang Tengah,Tembalang, Semarang Selatan, dan Kecamatan Pedurungan. Kendati ada alokasi dana Rp120 miliar untuk penanganan sekolah yang rusak, dia berharap ada alokasi dana khusus untuk penanganan sekolah yang rusak akibat banjir. ”Minimal kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” tambahnya. Rugikan Maskapai Kerugian cukup besar juga dialami maskapai penerbangan akibat penutupan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Banjir yang melanda bandara ini membuat semua maskapai membatalkan penerbangan pesawat pada Minggu (8/2) dan sebagian pada Senin (9/2). Kepala Komunikasi Mandala Airlines Tresia mengatakan, saat terjadi penutupan bandara pada Minggu (8/2), penerbangan Mandala dari Jakarta ke Semarang dan sebaliknya semua dibatalkan. Selama sehari itu terdapat empat kali penerbangan dari Semarang ke Jakarta dan empat kali dari Jakarta ke Semarang. Adanya penutupan itu telah membuat beberapa penerbangan Mandala terganggu. Dia mengungkapkan, potensi kursi yang dilayani Mandala untuk penumpang sekitar 1.440 kursi per harinya. Itu pun baru khusus di Kota Semarang. Dengan demikian, potensi kerugian akibat penutupan bandara dan pembatalan jadwal penerbangan diperkirakan cukup besar. Namun, potensi kerugian (lost) yang dialami Mandala, menurutnya, belum dapat ditaksir secara pasti. ‘’Yang jelas, akibat penutupan bandara ini telah mengakibatkan penerbangan rute dari Jakarta ke Balikpapan, Denpasar,Padang,Pekanbaru, dan Surabaya terlambat. Namun mulai hari ini penerbangan Mandala sudah normal kembali,’’ katanya. Vice President Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengaku pengaruh penutupan Bandara Ahmad Yani sangat terasa, khususnya pada hari Minggu (8/2). Pada hari itu, semua penerbangan dibatalkan. Padahal, setiap harinya,Garuda melayani 6–7 penerbangan dari Semarang ke Jakarta. Sama seperti maskapai lain, kerugian akibat banjir hingga kemarin masih dihitung. Namun, dia memperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah. General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Bambang Sawastono menyatakan, penerbangan pesawat di bandara kemarin sudah kembali normal. Semua runway yang tergenang telah disedot airnya dan aman untuk pendaratan maupun lepas landas. (m abduh/zaenal alimin/alkomari/mg04) Post Date : 11 Februari 2009 |