|
JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan kerugian akibat bencana banjir, yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak 1 Februari lalu, mencapai Rp 8 triliun. Direktur Perkotaan, Tata Ruang, dan Pertanahan Bappenas Luky Eko Wuryanto menuturkan nilai itu merupakan hasil sementara dari kompilasi data yang diperoleh hingga Minggu lalu. "Ini perhitungan versi Bappenas dari beberapa sumber," katanya di Jakarta kemarin. Dari jumlah Rp 8 triliun tersebut, Luky memerinci, kerugian dari rumah penduduk yang rusak Rp 1,7 triliun dan infrastruktur Rp 600 miliar. Sementara itu, kerugian dari sektor industri, perbankan, serta usaha kecil-menengah diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Berikutnya, kerugian fasilitas sosial, seperti sekolah, rumah ibadah, dan sarana kesehatan, mencapai Rp 4,8 miliar. "Masih ada lagi kerugian lain-lain sekitar Rp 3,6 triliun," kata Luky. Dia menambahkan, Bappenas belum memerinci kerugian berdasarkan wilayah. Namun, dia memastikan Bappenas akan terus mengevaluasi angka kerugian yang sebenarnya. Pemerintah kemarin memutuskan memberikan beras gratis kepada korban banjir sebanyak Rp 10 kilogram per orang per bulan. Beras tersebut akan diberikan selama dua bulan. Keputusan itu merupakan hasil rapat kabinet terbatas yang membahas penanggulangan korban pascabanjir. Rapat ini dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, untuk wilayah DKI Jakarta saja, sedikitnya dibutuhkan 6.000 ton beras, dengan asumsi korban banjir mencapai 300 ribu. Beras tersebut diambil dari Departemen Sosial, yang disimpan di gudang Dolog Jakarta. "Beras gratis segera dibagikan," ujarnya setelah rapat kabinet. Aburizal menambahkan, beras gratis tidak cuma untuk korban banjir. Bantuan serupa juga akan diberikan kepada korban bencana alam, seperti gempa dan tanah longsor, di seluruh Tanah Air. AGUS SUPRIYANTO | SUTARTO | MUHAMMAD NUR ROCHMI Post Date : 13 Februari 2007 |