SOREANG, (PR).- Banjir dan longsor kembali melanda empat kecamatan di Kabupaten Bandung. Bencana longsor terjadi di dua desa di Kecamatan Kertasari dan beberapa titik di sepanjang jalan Pangalengan. Kecamatan Banjaran dan Majalaya pun kembali disergap banjir bandang, Senin (17/3) malam akibat hujan yang turun sejak pukul 15.00 WIB.
Dua daerah di Kecamatan Kertasari yang dilanda longsor dan banjir bandang sejak Sabtu (15/3) adalah Kp. Hamerang Desa Cikembang dan Kp. Pilar Dua Desa Tarumajaya. Menurut Camat Kertasari, Dian Wardiana, 73 rumah dan satu bangunan sekolah dasar (SD) dan musala disergap longsor dan banjir setinggi pinggang orang dewasa.
Bahkan, pada saat "PR" bersama Bupati Bandung Obar Sobarna memantau lokasi, Senin (17/3), longsor dan banjir bandang kembali terjadi dan menyebabkan tanggul jebol. Sebanyak 52 KK terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang selamat dari terjangan banjir bandang.
Akibat tertimbun longsor, seorang warga Kp. Pilar Dua, Desa Tarumajaya, Nyai (45) dilarikan ke rumah sakit. "Kondisinya kritis setelah tertimpa longsor, Minggu (16/3) pukul 14.00 WIB," tutur warga setempat, Eman Sulaeman.
Sebanyak 13 KK yang berada di bantaran sungai dan 8 KK di Tebing Barat, Kp. Pilar Dua diungsikan karena daerah tersebut dianggap rawan bencana. "Pokoknya mereka harus segera dievakuasi agar korban tidak bertambah," kata Obar.
Semua siswa SDN Silih Asih yang berjumlah 171 orang pun harus diliburkan. Hal itu karena banjir bandang menggenangi lima kelas di sekolah tersebut.
"Kami harus meliburkan karena mereka tidak bisa menggunakan lantai untuk belajar. Semua murid kelas I dan II kan duduk di lantai karena sekolah kami hanya punya 37 meja dan 50 kursi," ujar Kepala SDN Silih Asih, Eha Julaeha.
Longsor pun kembali terjadi di beberapa titik di sepanjang jalan Kec.Pangalengan akibat curah hujan yang cukup deras. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas agak tersendat. Namun, longsoran tanah itu teratasi karena warga sekitar segera membersihkan gundukan tanah yang berada di jalan.
Di Kec. Banjaran, banjir bandang kembali menyergap RT 01, 02, dan 03 RW 03 Desa Kamasan. Seorang warga RW 04, Dewi (29) mengatakan, pada Senin sore banjir bandang kembali terjadi setelah hujan turun. "Padahal, siangnya warga sudah membersihkan lumpur yang ada di rumah dan sekitarnya," tutur Dewi.
Sementara di Kec. Majalaya, banjir bandang kembali menyergap sebagian daerah. Jln. Raya Laswi merupakan daerah yang digenangi air serta lumpur hingga 40 cm setelah hujan turun Senin sore.
"Tetapi, banjir kali ini tidak separah Minggu (16/3). Hanya beberapa daerah, terutama yang berada di pinggir Sungai Citarum saja yang digenangi banjir," tutur Camat Majalaya Yiyin Sodikin.
Bantuan bupati
Obar Sobarna langsung turun meninjau lokasi banjir dan longsor di tiga kecamatan. Dalam kesempatan itu, Obar menyerahkan bantuan uang Rp 24 juta dan 2,5 ton beras kepada warga Desa Kamasan Kec. Banjaran melalui Camat Imam Irianto. Untuk keluarga korban longsor di Desa Margamulya Kec. Pangalengan, Obar memberikan bantuan uang Rp 1 juta.
Menurut Obar, Pemkab Bandung akan merelokasi 17 KK di dua desa di Kec. Kertasari. Selain itu, lima KK di Kec. Pangalengan juga akan direlokasi.
"Lokasi rumah mereka rawan longsor karena dibangun dekat tebing yang labil. Oleh karena itu, mereka harus dilarang tinggal di sana," ujar Obar.
Obar juga meminta masyarakat agar menjaga lingkungan dengan menanam pepohonan. Untuk penanganan bencana alam yang kerap terjadi, Pemkab Bandung masih menunggu data kondisi tanah di wilayah kabupaten dari Badan Meteorologi dan Geofisika.
Dandim 0609 Kabupaten Bandung-Cimahi Letkol Inf. Yanuar Adil menurunkan 70 personel untuk mengevakuasi korban banjir dan longsor. "Kami telah meminta bantuan ke Kodam III/Siliwangi untuk menyediakan satu tenda peleton dengan 20 veldbed untuk para pengungsi," kata Yanuar.
Pada saat yang sama, Wakil Bupati Bandung Yadi Srimulyadi meninjau daerah banjir di Kec.Majalaya. Dalam kesempatan itu, ia memberikan bantuan berupa beras dan bahan makanan. (CA-164)