Kering, Lima Dusun Minta Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 22 Juni 2006
Kategori:Air Minum
PEMALANG- Lima dusun di Desa Gombong, Kecamatan Belik, Pemalang, beberapa hari terakhir ini meminta didrop air bersih. Wilayah yang berada di sebelah selatan itu kini sudah kekeringan.

Kepala Kantor Kesbang Linmas Drs Budhi Rahardjo MM mengatakan, permintaan air itu sudah diajukan 14 Juni 2006. Melalui surat yang dikirim oleh Kepala Desa Gombong Y Sumontro kepada Bupati HM Machroes SH, warga kelima dusun itu meminta air bersih dari kabupaten dengan mobil tangki.

Kelima dusun yang membutuhkan air adalah Dusun Kandang Gotong, Gunung Kembang, Gombong, Tepus, dan Bedahan. Adapun warga yang membutuhkan terdiri atas ribuan keluarga yang meliputi RT 6, 10, 7, dan RT 4.

Menurut Budhi, Dusun Kandang Gotong memiliki 250 keluarga dengan jumlah jiwa 1.750 orang, Dusun Gunung Kembang 400 keluarga (2.500 jiwa), Gombong 450 keluarga (3.000 jiwa), Dusun Tepus 350 keluarga (2.000 jiwa), dan Bedahan 100 keluarga (1.000 jiwa).

Kebutuhan air bersih di lima dusun itu per hari mencapai 20.500 liter. Jika pengiriman air menggunakan tangki kapasitas 5.000 liter, berarti tiap hari dibutuhkan sekitar empat tangki. Namun hingga kemarin, Pemkab baru mampu mengirim satu tangki, mengingat mobil tangki yang ada hanya satu unit.

Dapat Mencukupi

Meski, satu tangki diupayakan dapat mencukupi kebutuhan air di lima dusun itu. Caranya dilakukan secara bergilir, sehingga warga diharapkan mau bersabar menunggu sirkulasi pengedropan air ke wilayahnya masing-masing.

Desa Gombong setiap tahun pada musim kemarau selalu kekurangan air bersih. Padahal di desa itu banyak membutuhkan air, baik untuk manusia maupun tanaman. Sebab, dijadikan pusat pengembangan tanaman sayuran atau dikenal dengan program agropolitan.

Menurut Kades Sumontro, warganya sudah mengatasi kondisi alam seperti itu dengan membuat embung atau tempat penampungan air hujan.

Namun karena satu pekan lebih tidak turun hujan, tempat penampungan air mulai mengering.

Sementara mata air yang ada debitnya kecil, sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan seluruh warga secara rutin. Warga harus antre berhari-hari untuk mendapatkan air bersih.

Upaya pemerintah provinsi sudah dilakukan dengan membuat sumur pompa. Namun setelah digali belasan meter, tidak mengeluarkan air. Akibatnya, sumur pompa itu tidak bermanfaat sama sekali.(sf-29s)

Post Date : 22 Juni 2006