|
Keranjang Takakura mulai dikenalkan secara luas kepada masyarakat Kota Bandung. Berawal dari sosialisasi LSM Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (Gema Pelikan), sejak Februari 2007 di sejumlah SD, SMP, dan kelompok masyarakat di Bandung, kini Rotary Club (RC) Bandung Kota Kembang melakukan hal serupa. Dengan menggandeng Institut Teknologi Nasional (Itenas), keranjang takakura diperkenalkan kepada sekitar 400 peserta seperti pengurus RT/RW, posyandu, dosen, hingga kalangan hotel pada "Workshop Pemberdayaan Wanita dan Pemuda Dalam Mengatasi Masalah Lingkungan di Kota Bandung", di Aula Serba Guna Itenas Bandung, Sabtu (21/6). Pengelolaan sampah yang ditemukan Koji Takakura asal Jepang itu cukup memasukkan sampah organik (sisa makanan berupa sayur, buah, ikan, hingga cangkang telur) ke dalam keranjang dan dibiarkan berproses menjadi kompos. Keranjang takakura bisa dibuat sendiri. Cukup siapkan wadah seperti gentong, tong sampah/kontainer bekas, kemudian buat lubang ukuran kecil di sekelilingnya agar ada sirkulasi udara. Sediakan pula tutupnya tanpa lubang. Dalam keranjang dari bawah ke atas disusun lapisan sekam/serbuk gergaji, inokulan, dan bantalan sekam/serbuk gergaji lagi. Inokulan terbuat dari dedak (5 takar), pupuk kandang (1), sekam (15), pupuk daun (15), tanah (5), gula (1/4), dan air. Ketua panitia acara yang juga Past President RC Bandung Kota Kembang, Ambar mengatakan, sosialisasi pengolahan sampah ini merupakan solusi penanganan sampah sedini mungkin. (Amaliya) Post Date : 22 Juni 2008 |