|
KENDAL - Hujan yang turun sejak Sabtu (12/1) petang hingga Minggu (13/1) pagi, menyebabkan Kabupaten Kendal kembali dikepung banjir. Kali ini, genangan air meluas. Bila sebelumnya hanya tujuh kelurahan di Kecamatan Kota Kendal, tetapi banjir kemarin, melanda empat kecamatan, yakni Ngampel, Patebon, Kendal Kota, dan Rowosari. Banjir menyebabkan ratusan rumah warga terendam. Kondisi terparah, terjadi di Kecamatan Kota Kendal. Sebanyak 11 kelurahan terendem, yakni Langenharjo, Kebondalem, Bugangin, Pekauman, Ngilir, Trompo, Kalibuntu, Sijeruk, Balok, Patukangan, dan Pegulon. Banjir diduga akibat meluapnya air Kali Kendal dan Kali Kuto. Dua kali itu tidak mampu menampung air yang datang dari kawasan atas. Ketinggian air bervariasi, mulai 20 cm sehingga 60 cm. Warga yang rumahnya kebanjiran, menyelamatkan perabotan mereka seperti kursi, sofa, dan kasur ke lokasi yang aman. Adapun ruas jalan yang terendam antara lain, Jalan Pahlawan, Laut, Habiproyo, Pahlawan II, Notomudigdo dan kawasan Kantor Bupati Kendal. Tidak sedikit pengendara motor yang macet karena mesin kendaraan mereka kemasukan air. Mencari Jalan Sebagian mereka berusaha memutar mencari jalan alternatif yang yang tidak tergenang. Keadaan itu disikapi berbeda oleh sejumlah anak. Mereka malah bermain air saat banjir. Peristiwa itu merupakan yang kali kedua pada Januari ini dan yang keempat kalinya dalam satu bulan terakhir. Pekan lalu, banjir juga menerjang Kota Kendal dengan tujuh kelurahan. Slamet (43), warga Pegulon, mengatakan, luapan Kali Kendal mengakibatkan puluhan rumah warga terendam air. Siang kemarin, genangan mulai surut, tetapi masih cukup tinggi. ’’Warga menggunakan pompa air untuk membuang air yang masuk ke rumah,’’ kata dia. M Amin (45), menambahkan, genangan air memasuki areal permukiman warga sejak Minggu dini hari. Air yang masuk ke dalam rumah bertambah tinggi pukul 02.00. Ketinggiannya mencapai 25 cm. Kendati air telah menggenangi rumah warga, mereka masih tetap bertahan. ’’Banjir seperti ini sudah biasa. Setiap tahun, luapan Kali Kendal selalu menyebabkan banjir,’’ kata dia. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Paul Robinson Simamora mengatakan, banjir di empat kecamatan itu terjadi karena curah hujan sangat tinggi. Pihaknya telah menyiapkan tim SAR dan perahu karet untuk evakuasi warga jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Berapa rumah yang kebanjiran, belum diketahui secara pasti. ’’Banjir ini merupakan kiriman dari wilayah atas,’’ katanya di dampingi Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Endro Kunarno. (H36-64) Post Date : 14 Januari 2013 |