|
KENDAL - Hujan deras yang turun sejak Senin (14/1) siang hingga Selasa (15/1) menyebabkan Kendal kembali dikepung banjir. Sebelas kelurahan yang menjadi langganan banjir di Kecamatan Kota Kendal tidak luput dari genangan. Sebelas kelurahan itu antara lain Sijeruk, Langenharjo, Kebondalem, Patukangan, Ngilir, Balok, Trompo, Bugangin, Kalibuntu, Pekauman, dan Pegulon. Banjir tersebut merupakan kali ketiga dalam sepekan terakhir. Genangan air juga menyerang lingkungan Kantor Bupati Kendal. Ketinggian air di lingkungan pemerintahan sekitar 30 cm atau hampir mencapai lutut orang dewasa. Kondisi itu mengakibatkan aktivitas pegawai negeri sipil lumpuh. Banjir mulai menyerang lingkungan Setda Kendal Senin malam sekitar pukul 20.00. Hujan yang terus mengguyur hingga Selasa siang menyebabkan genangan air terus meninggi. Genangan air yang menerjang 11 kelurahan itu karena buruknya sedimentasi Kali Kendal dan Kali Masjid. Kali Masjid beberapa waktu lalu memang telah dilakukan pengerukan sedimentasi, tetapi banjir masih menggenagi jalan di sekitarnya. Air yang masuk ke Kali Kendal dan Kali Masjid melebihi volume, sehingga sungai itu tidak mampu menampung air. Hal tersebut mengakibatkan air melimpas ke jalan dan rumah-rumah warga. Banjir seakan menjadi santapan sehari-hari bagi warga yang tinggal di sekitar Kali Kendal dengan radius kurang lebih satu kilometer. Setiap kali kawasan Kabupaten Kendal diguyur hujan deras berlangsung lama. Banjir dengan ketinggian antara 20 hingga 60 cm tidak pernah luput menyerang 11 kelurahan tersebut. Sejumlah sekolah yang kebanjiran memulangkan siswa-siswinya lebih awal dari biasanya. Selain Kecamatan Kota Kendal, banjir juga menyerang kecamatan lain seperti Ngampel, Rowosari, Patebon, Brangsong, dan Kaliwungu. Memasang Tanggul Sejumlah ruas jalan yang terendam antara lain Jalan Pahlawan I dan II, Jalan Habibproyo, Jalan Notomudigdo, Jalan Masjid. Ketinggian air di ruas jalan itu antara 20 hingga 60 cm. Pengendara motor yang nekat menerjang banjir, mengalami mogok mesin. Tidak sedikit pula pengendara motor yang kebingungan mencari jalan lain untuk menghindari genangan air. ’’Payah Mas, masa tiap hujan deras, selalu banjir seperti ini,’’ kata Taufiq (32), salah seorang pengendara motor. Sugeng (44), warga Ngilir mengatakan, banjir mulai terjadi Senin malam sekitar pukul 20.00. Menurutnya, banjir yang terjadi kemarin lebih tinggi dari sebelumnya. Supaya air tidak masuk ke kampung dan rumah, warga mengantisipasinya dengan memasang tanggul dari batang pohon pisang dan karung berisi pasir. Dia mengatakan, warga yang rumahnya kebanjiran, menyelematkan perabotan rumah tangga mereka. ’’Banjir seperti ini sudah menjadi santapan warga sehari-hari. Setiap kali hujan deras, wilayah kami tidak pernah luput dari air,’’ katanya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Paul Robinson Simamora menjelaskan, banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan, karena hujan deras yang terjadi di wilayah Kendal atas seperti Boja, Singorojo, dan Limbangan. ’’Kami menyiapkan dapur umum di Kantor Kelurahan Karangsari dan memanfaatkan Stadion Utama Kendal sebagai tempat evakuasi jika warga hendak mengungsi,’’ ungkap dia. (H36-75) Post Date : 16 Januari 2013 |