Kendal dan Semarang Terendam

Sumber:Kompas - 10 Februari 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Kendal, Kompas - Banjir di Kabupaten Kendal menghambat arus lalu lintas kendaraan di jalur pantai utara, Senin (9/2). Banjir karena jebolnya tanggul Sungai Blorong itu menyebabkan antrean kendaraan sepanjang 10 kilometer. Hingga Senin sore, ketinggian air masih sekitar 80 sentimeter sehingga kemacetan terus berlangsung

"Kalau tahu masih macet seperti itu, lebih baik saya berganti rute," kata Jatminto (26), pengemudi truk bermuatan keramik dari Surabaya dan tengah menuju ke ke Kota Tegal. Dia terjebak kemacetan sejak pukul 06.00.

Sebagian besar kendaraan seperti truk dan bus berhasil melewati genangan air tersebut. Namun, kendaraan roda empat kecil yang memaksa melintas banyak yang mogok.

Kendaraan roda dua dari arah Jakarta dan Semarang terpaksa menggunakan jasa gerobak angkut dengan tarif Rp 25.000-Rp 30.000 sekali jalan.

"Daripada sepeda motor saya rusak, lebih baik diangkut walau agak mahal," kata Puryanto (40), seorang pengguna jalan.

Banjir di Kabupaten Kendal itu membuat jalur pantura lumpuh. Ketinggian air melebihi satu meter sehingga kendaraan sama sekali tidak dapat melintas. Banjir itu terjadi karena tanggul Sungai Blorong jebol di dua titik, yaitu di Kelurahan Candiroto, Kecamatan Kendal, dan di Desa Cangkring, Kecamatan Brangsong.

Untuk mengurai kemacetan, Kepala Kepolisian Resor Kendal Naufal Yahya mengalihkan sebagian arus kendaraan ke arah Kelurahan Ketapang sehingga tidak melewati Alun-alun Kabupaten Kendal. Transportasi lumpuh

Setelah Bandar Udara Ahmad Yani Semarang ditutup selama satu hari pada Minggu dan membatalkan seluruh 40 penerbangan, Senin pukul 06.00-09.00 bandara beroperasi kembali. Namun, hanya ada lima pesawat berangkat dan satu mendarat karena bandara ditutup kembali pukul 09.45.

Hujan deras dan genangan air setinggi tiga-empat sentimeter di landasan menyebabkan bandara kembali ditutup. Bandara baru dibuka lagi pukul 16.00

Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Emas melarang kapal roll- on roll-off (roro) dan kapal lain berbobot kurang dari 500 ton berlayar pada Senin dan Selasa. Selain itu, draft kapal (jarak permukaan air dengan lunas kapal) roro tidak mampu menahan gelombang tinggi.

"Draft kapal roro hanya 3,54 meter. Jika ada gelombang tinggi, kapal roro bakal terbalik," kata Kepala Pelaksana Harian Adpel Tanjung Emas Semarang Slamet Widoyo, di Kota Semarang.

Kapal tanker dan kontainer yang memiliki draft kapal lebih tinggi dapat berlayar dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini.

Menurut Slamet, pelarangan izin berlayar bagi kapal roro itu adalah langkah terbaik karena Adpel tidak mau berisiko dengan keselamatan jiwa penumpang.

Keputusan itu atas dasar data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima Adpel Tanjung Emas. Menurut data MBKG, tinggi gelombang di Perairan Karimun-jawa- Belitung dan Pantai Tegal-Semarang pada Senin 1-3 meter dan kecepatan angin 10-25 knot.

Hari ini, tinggi gelombang di kedua perairan tersebut turun menjadi 0,3-2 meter dan kecepatan angin turun menjadi 3-15 knot.

Sementara jalur kereta api antara Stasiun Poncol hingga Stasiun Alastuwo, Semarang, tergenang banjir setinggi 20 sentimeter di atas rel sehingga jadwal KA terganggu. (ILO/DEN/WHO/UTI)



Post Date : 10 Februari 2009