|
Jakarta, Kompas - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan membuat kemungkinan kejadian luar biasa atau KLB penyakit pada musim hujan masih besar. Demikian dikatakan Tini Suryanti, Kepala Subdinas Pemasaran Sosial dan Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sabtu (8/11) di Jakarta. ”Selama perilaku warga masih jorok dan lingkungan tempat tinggal mereka kotor, maka penyakit akan terus ada. Jika pasien lebih dari 2.000 orang per bulan, itu sudah KLB,” kata Tini. Walau telah berulang kali terkena banjir dan terkena penyakit menular akibat lingkungan kotor, warga belum mengubah gaya hidupnya. Terbukti empat vektor penyakit, yakni tikus, kecoak, lalat, dan nyamuk, masih banyak ditemukan di lingkungan warga. ”Masyarakat belum berubah. Setiap tahun terkena penyakit hingga rumah sakit kelebihan pasien, mereka belum juga mengubah gaya hidup,” kata Tini. Dia mengakui, lingkungan kotor juga karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mampu mengangkut sampah yang ada di Jakarta. Di Jakarta Timur, setiap hari ada 80 meter kubik sampah yang tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir. Namun, jika warga sudah mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, memisahkan jenis sampah, dan menutup sampah dengan baik, tentu lingkungan akan bersih. ”Selain itu, biasakan juga selalu mencuci tangan untuk mengurangi masuknya kuman ke mulut melalui tangan. Kebiasaan ini masih belum populer di masyarakat,” ujar Tini. Kesiapan Mengenai kemungkinan terjadinya KLB demam berdarah dan penyakit menular lainnya pada musim hujan ini, Tini mengatakan, dinas kesehatan telah siap. ”Obat-obatan yang biasa dibutuhkan pada saat banjir juga telah dikemas, misalnya obat penyakit kulit, diare, panas, infeksi saluran pernapasan atas, dan sebagainya,” ujar Tini. Selain itu, 17 rumah sakit pemerintah yang ada di DKI Jakarta masih memberikan pelayanan rawat inap gratis di kelas III bagi pasien demam berdarah. ”Jika KLB terjadi, kami juga telah bekerja sama dengan 85 rumah sakit swasta untuk menampung pasien. Kami juga menyiapkan tempat tidur lipat,” ujarnya. (ARN) Post Date : 09 November 2008 |