Kemarau Datang Warga Beli Air Bersih

Sumber:Media Indonesia - 30 Mei 2012
Kategori:Air Minum
KEMARAU baru sebulan menyatroni warga di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Namun, dampaknya membuat ribuan warga dari tujuh desa di Kecamatan Paranggupito, harus merogoh kocek untuk mendapatkan air bersih.
 
Untuk satu tangki air bersih dengan volume 5.000 liter harus dibeli dengan harga Rp120 ribu.
 
“Persoalan ini sudah terjadi setiap musim kemarau. Selain Paranggupito, beberapa kecamat an lain di Wonogiri bagian selatan mengalami hal serupa,” kata Camat Paranggupito, Purwoto, kemarin.
 
Ia menambahkan, warga yang tinggal di kawasan perbukitan sangat cemas jika kemarau berlangsung panjang. Setiap tahun kebutuhan air bersih selalu membuat mereka harus menguras harta.
 
“Persediaan air hanya ada di telaga, yang ikut mengering jika kemarau panjang berlangsung.
 
Kondisi air telaga juga kurang baik karena makin keruh dan ha nya bisa untuk minum ternak,” kata Parto Wiyono, 61, war ga Desa Song Bledek.
 
Kekurangan air juga menyulut maraknya praktik premanisme air di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mereka beraksi di saluran irigasi.
 
“Kami harus memompa air dari irigasi untuk dialirkan ke sawah. Sebelum mengoperasikan pompa air, kami harus mem bayar uang kepada preman yang mengaku menguasai wilayah itu,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kecamatan Kandanghaur, Waryono.
 
Untuk lahan seluas 10 hektare, petani harus membayar dana keamanan hingga Rp5 juta. Padahal, untuk menyedot air, petani juga harus menyewa pompa dengan harga Rp100 ribu per hari. Di Kandanghaur, sudah 500 hektare sawah dilanda kekeringan.
 
Sekalipun belum terjadi, ancaman kekeringan diperkirakan bakal terjadi di lahan seluas lebih dari 3.000 hektare di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kekeringan bakal melanda sawah tadah hujan.
 
“Dari total lahan lebih dari 14 ribu hektare, sekitar 3.000 hektare sawah tidak mungkin ditanami padi pada kemarau ini. Kami menyarankan petani menanam palawija,“ kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banjarnegara, Dwi Atmadji.
 
Musim kemarau juga mengancam waduk Tempuran dan Geneng di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (WJ/UL/LD/AS/N-2)


Post Date : 30 Mei 2012