|
KLATEN - Bagian Sosial Pemkab Klaten, hingga kemarin masih men- air di wilayah langganan kekeringan. Meski hujan sudah mulai turun, penduduk terutama di Kecamatan Kemalang, masih membutuhkan air bersih untuk konsumsi. baru benar-benar distop setelah intensitas hujan merata dan airnya aman dikonsumsi penduduk. "Anggaran masih tersedia kurang lebih Rp 25 juta-Rp 30 juta. Saat ini, droping masih. Hanya, sudah mulai ada pengurangan karena memasuki musim penghujan," ujar Kabag Sosial Pemkab Klaten Rantiman ketika ditemui sebelum raker dengan DPRD kemarin. Menurut dia, di awal musim penghujan, penduduk desa di kaki Merapi belum bisa mengonsumsi air hujan. Karena itu, warga di beberapa desa masih mengajukan permintaan droping air. Kemarin, beberapa tangki air milik pemkab masih disiagakan. Sedikitnya dua tangki sudah beroperasi mengirim air ke Kemalang. Kekeringan memang menjadi momok tersendiri bagi penduduk di Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom, Tulung, Manisrenggo dan Bayat. Di enam kecamatan ini, kesulitan air selalu menjadi episode rutin setiap tahun. Khususnya di Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung. Sedangkan Manisrenggo dan Bayat, hanya jika kemarau panjang dan kondisinya ekstrem, baru membutuhkan droping air bersih. Total penduduk di semua daerah langganan kekeringan itu mencapai lebih dari 70 ribu jiwa. Setiap hari, mereka rata-rata membutuhkan lima liter air per jiwa. Pemkab tidak bisa menyediakan kebutuhan air total. Artinya, setiap tahun warga selalu defisit air. Bantuan dari pihak swasta pun, tak cukup membantu. "Kami sudah berupaya maksimal. Keterbatasan selalu ada. Yang penting, usaha mengatasi kekeringan sudah dilaksanakan sebaik mungkin," kata Rantiman. (den) Post Date : 08 November 2007 |