|
SEMARANG UTARA- Kelurahan penerima bantuan proyek water purifier atau pemurni air yang sudah menyiapkan bangunan penyimpan peralatan menunggu pemberlakukan operasional. Ada dua kelurahan yang sudah menyelesaikan bangunan itu, yakni Bandarharjo Semarang Utara dan Mangunharjo Tugu. Lurah Bandarharjo, Moch Imron mengatakan, pihaknya kini menunggu pelatihan yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang. Selain bangunan, pihaknya juga telah menyiapkan pengelola water purifier. Dalam pengolaannya nanti sejumlah elemen masyarakat dilibatkan, antara lain perwakilan LPMK, PKK, RT/RW, dan tokoh masyarakat. ’’Bangunan untuk fasilitas water purifier kami tempatkan di depan kantor kelurahan. Selain mudah diakses masyarakat, juga terdapat sumur yang akan digunakan sebagai sumber air yang akan diolah,’’ katanya, kemarin. Ia memaparkan bangunan water purifier menghabiskan dana Rp 9 juta. Dana itu berasal dari bantuan DKK sebesar Rp 7 juta dan swadaya masyarakat Rp 2 juta. Mekanisme Distribusi Mengenai mekanisme distribusi, pihaknya belum bisa menjelaskan detail. Nantinya air dijual ke masyarakat, namun belum diketahui besaran harganya. Selama ini masyarakat setempat mendapatkan air bersih melalui sumur gali, sumur artesis, dan sebagian kecil air PDAM. ’’Diharapkan adanya water purifier lebih memudahkan masyarakat mendapat air bersih yang murah,’’ katanya. Sekretaris Penanganan Bencana DKK, Tuti Ekawati mengatakan segera mengundang PT Farba Teknindo sebagai supplier peralatan itu untuk memberikan semacam bimbingan teknis pada warga. Setiap unit memiliki kapasitas produksi 5.000 galon per 10 jam. Untuk produksi sebanyak itu, diperlukan BBM senilai Rp 100 ribu. ’’Nanti akan dibahas pula mekanisme distribusi air ke warga sebagai pengelola,’’ ungkap Kasi Promosi Kesehatan dan Infokes DKK tersebut. (H22,H9- 41) Post Date : 09 Februari 2009 |