|
JAKARTA --Pintu air sodetan Kali Baru yang menuju ke Kali Kecil Ciliwung dipenuhi berbagai macam sampah. Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Jumat (24/12) sore hingga Sabtu (25/12) pagi, menyebabkan pintu air sodetan Kali Baru yang menuju ke Kali Kecil Ciliwung meluap. Ini mengakibatkan sekitar 100 rumah warga yang tersebar di tiga rukun warga (RW) 15, RW 05, dan RW 07, Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, terendam air setinggi 0,5 meter sejak Sabtu (25/12) pukul 09.00 WIB. Menurut keterangan Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rachmat T, pihaknya telah meminta petugas pintu air untuk mengendalikan laju air yang menuju ke Kali Baru. Meluapnya pintu air, yang terletak di RT 01/15 Kelurahan Cililitan ini, diakui Rachmat, mengakibatkan bagian bawah jembatan Kali Kecil Ciliwung longsor. "Tap tidak menimbulkan korban jiwa," ungkapnya, Sabtu (25/12). Diakui beberapa warga, kejadian tersebut disebabkan pihak pengelola Pusat Grosir Cililitan (PGC) menutup bagian atas Kali Baru, yang melintasi PGC dan Terminal Cililitan sepanjang 100 meter mulai dari pintu air sampai ke arah Jembatan Cawang. "Sejak ditutup oleh PGC, warga sulit untuk mengontrol sampah yang dibuang ke Kali Baru," ujar Ramli Barus, warga RW 07. Ramli menduga peristiwa yang baru pertama kali terjadi ini, karena ada 'permainan' antara pihak PGC dengan Pemkot Jakarta Timur. Sejak awal (sebelum PGC dibangun), menurut keterangan Ramli, warga sudah memberikan masukan kepada pengelola PGC agar kali yang melintas di samping PGC jangan ditutup. "Mereka tetap menutup kali, padahal sudah kita kasih masukan sebelumnya," paparnya dengan mimik kesal. Hal senada diungkapkan beberapa anggota Dewan Kelurahan (Dekel) Cililitan. Menurut penuturan Drajat, seorang anggota Dekel, kesepakatan yang dibuat antara pihak PGC dengan warga untuk meninggikan kali yang berada tepat dibawah bangunan PGC, ternyata tidak direalisasikan oleh pengelola. "Malah posisinya makin diperkecil," paparnya. Di samping itu, menurut Andesty Husein, anggota Dekel lainnya, pihak PGC sendiri tidak membuat bak kontrol bagi sampah yang dibuang ke kali. "Kita sudah sampaikan hal ini ke pihak PGC dalam pertemuan tadi pagi (Sabtu, 25/12)," ujar Andesty. Diakui Andesty, kondisi Kali Baru yang melintasi PGC saat ini mengalami pendangkalan yang disebabkan pengendapan lumpur di terowongan (gorong-gorong). Pihaknya, menurut dia, telah meminta Sudin PU supaya segera melakukan normalisasi terhadap kondisi Kali Baru, yang merupakan kali buatan. Menurut penuturan Ketua RW 15, Kadillah, mesin pengendali air yang ada pada pintu air sudah tidak berfungsi. Kondisi tersebut, menurut dia, menyebabkan laju air yang menuju ke Kali kecil Ciliwung tidak lancar. Bahkan, keadaan ini diperparah dengan dibangunnya rumah tepat di atas sodetan Kali Baru yang menuju ke Kali Kecil Ciliwung. Dia menghimbau Pemkot Jaktim untuk membuat jaring pada setiap selokan di tiap-tiap RT atau RW. "Agar ketahuan warga mana saja yang membuang sampah ke kali," tandasnya. Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, kondisi pintu air sodetan Kali Baru yang menuju ke Kali Kecil Ciliwung dipenuhi berbagai macam sampah, seperti plastik, batang pohon, dan keranjang serta kotak kayu bekas yang biasa digunakan para pedagang buah untuk menaruh barang dagangan mereka. Petugas kebersihan dari Sudin PU sibuk mengangkut sampah-sampah tersebut dari dalam gorong-gorong serta dasar air yang tingginya kurang lebih dua meter. Sementara itu, warga yang rumahnya terendam air tampak sibuk bergotong royong menguras air yang masuk ke dalam rumah mereka dengan ember. Aliran air yang semakin deras menarik perhatian tersendiri bagi anak-anak untuk bermain air. "Agar air mengalir lancar ke Kali Kecil Ciliwung yang berada di belakang rumah warga," ujar salah seorang warga. Laporan : c25 Post Date : 27 Desember 2004 |