|
CILACAP - Sejak sepekan lalu kekurangan air bersih merambah pinggiran Cilacap, antara lain di Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara. ''Meski masuk eks Distrik Cilacap (Kota), Tritih Kulon selalu kekurangan air bersih setiap tahun,'' kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Sumaryo. Dia mengatakan salah satu penyebab kekurangan air di Tritih Kulon adalah ketiadaan sumber air bersih. Pada musim kemarau ini sumur-sumur tak berair sama sekali. ''Apalagi wilayah itu berada di perbukitan. Akibatnya, air sumur lebih cepat surut ketimbang di wilayah perkotaan yang lain,'' katanya. Dia menuturkan aparat Kecamatan Cilacap Utara sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih satu tangki setiap hari. Air itu akan diberikan ke 228 keluarga di Tritih Kulon. Wilayah lain yang selalau kekurangan air bersih adalah Desa Bulupayung, Kecamatan Patimuan. Dengan demikian, sampai pekan ini sudah 10 desa dari enam kecamatan kekurangan air bersih. Ke-10 desa itu sudah meminta bantuan air bersih ke pemerintah. Air pun sudah dikirim ke desa-desa tersebut. ''Paling tidak kami mengirim satu truk tangki berisi 5.000 l air ke setiap desa setiap hari.'' Dia mengemukakan penduduk kebanyakan desa yang saat ini kekurangan air selama ini menampung air hujan dalam tandon untuk memasak dan mencuci. Namun pada musim kemarau, persediaan air mereka menyusut. Sebelumnya diberitakan, setidaknya 44 desa setiap tahun kekurangan air bersih. Desa-desa itu tersebar di 12 kecamatan, yakni Nusawungu, Kroya, Cilacap Utara, Jeruklegi, Kampunglaut, Kawunganten, Gandrungmangu, Bantarsari, Sidareja, Patimuan, Karangpucung, dan Kedungreja. Total warga yang terancam kekurangan air 29.720 keluarga atau 115.869 jiwa. (G21-53) Post Date : 09 September 2005 |