Kekeringan Meluas, 55 Dusun Krisis Air

Sumber:Suara Merdeka - 26 September 2012
Kategori:Air Minum
TEMANGGUNG - Kekeringan di Kabupaten Temanggung dari hari ke hari terus meluas. Sejak akhir Agustus lalu, dari enam wilayah bertambah menjadi tujuh kecamatan, yang mengalami krisis air bersih.
 
Antara lain Kecamatan Gemawang, Candiroto, Jumo, Kaloran, Kandangan, Kranggan, dan Bulu. Area kekeringan itu kini terus bertambah terutama di daerah perdusunan.
 
Kasi Penanganan Darurat Bencana dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto, mengatakan, dari tujuh kecamatan, ada 20 desa dan 55 dusun yang saat ini kondisinya semakin kritis. Dari 55 Dusun total penduduknya  ada 20.500 jiwa
 
"Tambahan yang mengalami kekeringan itu Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran. Ada tiga dusun di Desa Tepusen, yakni Dusun Tepusen Balong, dengan penduduk 116 jiwa, Dusun Lotermas 453 jiwa, Dusun Koniten 662 jiwa, Dusun Plumutan 330 jiwa. Lalu ada yang baru melapor secara lisan dari Dusun Slagen, Desa Pendowo, Kecamatan Kranggan, di situ ada kurang lebih 300 jiwa,"ujarnya, kemarin.
 
Eko menjelaskan, kekeringan tahun ini lebih parah dibanding 2011. Dicontohkan, Kecamatan Candiroto tahun lalu tidak mengalami kekeringan, namun saat ini tiga dusun yakni Krajan, Tledok, Sritanjung, di Desa Sidoharjo dilanda krisis air. 
 
Untuk mengatasi kondisi itu, Pemkab Temanggung telah menambah alokasi anggaran bantuan air bersih dari APBD perubahan sebanyak 189 tangki. Tambahan itu untuk penyaluran air bersih ke daerah kekeringan hingga akhir September 2012. Sebelumnya juga sudah ada penyaluran air bersih sebanyak 211 tangki tapi sudah habis pada bulan Agustus. 
 
Disinggung mengenai persiapan bantuan air untuk bulan Oktober-November, Eko mengatakan, Pemkab akan mendapat bantuan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui jumlah nilai bantuannya, namun pada proposal pengajuan meminta 400 tangki. 

Kendala
 
Di luar anggaran, menurut Eko, pihak BPBD saat ini juga mengalami kendala terkait penyaluran, sebab truk tangki yang ada jumlahnya hanya ada tiga buah, satu truk tangki dari Dinas Sosial. Jumlah itu, sangat minim apabila dibandingkan dengan banyaknya dusun yang dilanda kekeringan.
 
"Sebelumnya, ada empat truk untuk penyaluran bantuan air bersih, tapi sejak 12 September satu truk tangki milik PMI Jateng ditarik ke Purworejo untuk memberikan bantuan air bersih juga. Soalnya, kalau yang itu memang bantuan bergilir dari PMI Jateng. Selanjutnya, kami sudah mengajukan bantuan ke Bakorwil wilayah II Jateng," imbuhnya. 
 
Berdasar pantauan di lapangan, ada desa yang saat ini belum masuk daftar kekeringan, namun penduduknya sudah kekurangan air bersih, yakni Dusun Pete, Desa Kembangsari, Kecamatan Kandangan.
 
Tarmi (27), warga dusun tersebut sudah dua bulan terakhir ini kesulitan mendapat air bersih. Dia dan warga lainnya, bahkan harus ke desa tetangga untuk mendapat air untuk konsumsi. Adapun keperluan mencuci, terpaksa dilakukan di sungai sebab sumur-sumur sudah mulai mengering. (K41-28,88)


Post Date : 26 September 2012