ANCAMAN kekeringan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur makin meluas. Beberapa wilayah di Pacitan Timur kini mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, sejak Senin (24/8), mereka terpaksa harus bermalam di sekitar sumber air untuk mendapatkan air bersih.
Seperti yang dialami warga Dusun Gadungan, Desa Padi, Kecamatan Tulakan. Karena hanya ada satu belik (mata air) terdekat, warga pun harus antre hingga malam hari untuk memperoleh satu jeriken air bersih.
Di sini, karena debit air yang semakin mengecil warga yang mengambil air juga dibatasi, hanya bagi warga yang benar-benar tidak mampu untuk membeli air bersih. “Kalau warga yang mampu biasanya memilih membeli,” kata Ibud (34), warga setempat.
Untuk mendapatkan air bersih antara 40-50 jeriken, warga harus membayar Rp70.000. Air ini diambil dari salah satu mata air di Desa Jatigunung yang berjarak beberapa kilometer. Memang, saat ini telah dibangun saluran air secara swadaya oleh warga. Namun aliran air belum mencapai Dusun Gadungan.
Hal serupa juga dijumpai di Desa Plumbungan, Kecamatan Kebonagung. Di wilayah ini, warga kini menggantungkan pemenuhan kebutuhan air bersihnya pada sebuah sumur. Sebuah sungai yang sempat digunakan sebagai sumber air bersih berlahan-lahan mengering. Pun demikian dengan kondisi sumur yang permukaan airnya menurun hingga kurang dari satu meter. “Pas puncak kemarau sumur ini pasti diserbu warga yang ingin mendapatkan air bersih,” tukas Rini (37), salah satu warga.
Sementara itu, Kepala Bagian Pembangunan Pemerintah Kabupaten Pacitan, Putatmo Sukandar mengatakan, sejak Kamis (20/8), pihaknya mulai memberikan bantuan air besih. Bantuan itu difokuskan di wilayah barat dan timur. Untuk wilayah barat dipusatkan di Kecamatan Donorojo dan Pringkuku.
Sedang wilayah timur masih memenuhi wilayah Kecamatan Ngadirojo. Mengenai jumlah bantuan air bersih tersebut, lanjut Iput, masih disesuaikan permintaan dan kemampuan pemkab. “Pendistribusian wilayah barat didukung dua unit armada tangki. Sedangkan wilayah timur hanya satu unit.” David Eka Kuncara
Post Date : 25 Agustus 2009
|