VIVAnews - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan adanya perubahan pola curah hujan di Indonesia. Salah satu dampaknya, curah hujan di Pulau Jawa semakin berkurang. "Hal ini diperparah dengan penduduk yang terus bertambah di Pulau Jawa juga Nusa Tenggara dan Bali," kata Sutopo dihubungiVIVAnews, baru-baru ini.
Pertumbuhan jumlah penduduk ini sangat berpengaruh pada ketersediaan air tanah. "Semakin banyak orang kan semakin banyak pakai air. Untuk sawah, kebutuhan sehari-hari Jadinya, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara makin kekeringan," jelasnya.
Pertumbuhan industri di pulau Jawa pun menyumbang faktor kekeringan di pulau berpenghuni terpadat di Indonesia ini.
Fenomena kekeringan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara ini, menurut Sutopo, sebenarnya sudah terlihat sejak 1995. "Setiap kali kemarau, sebagian di wilayah tersebut sudah defisit air."
Lebih lanjut dia menjelaskan, perubahan pola hujan di mana curah hujan di daerah di selatan equator semakin jarang, Sebaliknya, di utara ekuator semakin meningkat.
Post Date : 14 Agustus 2012
|