Kedungombo Ditutup Total, Air PDAM Digilir

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 31 Juli 2005
Kategori:Air Minum
GROBOGAN (KR)- Pintu air Waduk Kedungombo selama satu bulan akan ditutup total, menyusul adanya perbaikan saluran primer Bendung Sidorejo (BSR) mulai 1 Agustus 2005. Dampaknya sekitar 9.140 pelanggan PDAM di kota Purwodadi akan terganggu.

Rencana kami akan memanfaatkan air Sungai Lusi untuk mencukupi kebutuhan air pelanggan. Itupun debit air Sungai Lusi hanya 30 liter/detik. Padahal untuk mencukupi kebutuhan pelanggan sebanyak itu sekitar 90 liter/detik. Untuk itu pendistribusiannya akan digilir, kata Direktur PDAM Kabupaten Grobogan, Ir Mulyadi SP kepada KR, Sabtu (30/7).

Dijelaskan, saluran primer Waduk Kedungombo antara BSR 0-BSR 13 saat ini kondisinya memang banyak yang rusak, sehingga pemerintah setiap setahun sekali melakukan perbaikan. Diakuinya, pasokan air PDAM yang diambilkan dari Waduk Kedungombo melalui Bendung Sidorejo ada sekitar 250 liter/detik. Sementara yang disalurkan kepada pelanggan sekitar 80-100 liter/detik.

Untuk mencukupi kebutuhan air sebanyak itu, pihaknya akan memanfaatkan air Sungai Lusi dan mengoptimalkan sumber air di Sucen dan Batang Lengki. Debit air dari Sungai Lusi hanya sekitar 30 liter/detik, sedangkan dari mata air Sucen dan Batang Lengki melalui Selojari debitnya hanya 12-15 liter/detik. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan 9.140 pelanggan masih kurang. Dengan terpaksa pendistribusian ke rumah pelanggan akan kami gilir, kata Mulyadi lagi. Kepada pelanggan, Mulyadi minta agar menghemat penggunaan air bersih dan kalau perlu membuat bak tandon air di rumah masing-masing. Pihak PDAM sendiri rencana juga akan membuat bak tandon air di BSR 8-BSR 13.

Beberapa pelanggan mengaku, sistem gilir yang akan dilakukan manajemen PDAM Grobogan itu menunjukkan tidak adanya peningkatan pelayanan yang baik setelah tarif PDAM mulai Maret 2005 naik. Naik atau tidak, pelayanannya sama dan kualitas airnyapun tidak jauh berbeda sebelum tarif dinaikkan. Katanya tarif naik, pelayanan juga akan ditingkatkan. Tetapi kenyataannya sama seperti dulu, kata Eko warga Purwodadi. (Tas)-d

Post Date : 31 Juli 2005