Kebutuhan Air Tinggi, Harga Melonjak

Sumber:Kompas - 29 September 2009
Kategori:Air Minum

Gunung Kidul, Kompas - Musim libur Lebaran telah usai, tetapi harga air di Gunung Kidul masih tinggi. Penjual air keliling dengan menggunakan mobil tangki telah menaikkan harga hingga 25 persen. Kenaikan harga ini diperkirakan terus terjadi hingga satu pekan mendatang.

Warga di wilayah perbukitan karst Gunung Kidul yang hanya mengandalkan pemenuhan air dari pembelian mobil tangki mengeluhkan kenaikan harga yang masih terus terjadi. Padahal, selama Lebaran, kebutuhan air warga cenderung meningkat.

"Banyak keluarga yang pulang mudik Lebaran sehingga kebutuhan air meningkat, tetapi harga airnya pun ikut naik," kata warga Dusun Mloko, Tileng, Girisubo, Ngadimin, Senin (28/9).

Menurut warga Dusun Mloko lainnya, Sunarto dan Sunardi, harga air di wilayah itu naik dari Rp 80.000 per tangki isi 5.000 liter menjadi Rp 100.000 per tangki. Kenaikan harga air ini terjadi sejak satu pekan sebelum hari Lebaran tiba.

Dua kali lipat

Kebutuhan air selama Lebaran, lanjut mereka, bisa meningkat hingga dua kali lipat. Tiap bulan, keluarga dengan jumlah anggota keluarga hingga empat orang setidaknya membutuhkan dua tangki air bersih.

Ketergantungan warga Gunung Kidul terhadap pembelian air bersih dari mobil tangki keliling cukup tinggi. Mayoritas telaga tadah hujan di Gunung Kidul sudah mengering sejak tiga bulan terakhir. Bak penampungan air hujan warga pun telah habis.

Untuk menghemat air, warga Desa Bedoyo, Ponjong, Tato Suwito, masih memanfaatkan sisa air yang mulai mengering di Telaga Gandok. Air dari Perusahaan Daerah Air Minum Gunung Kidul sudah menjangkau Desa Bedoyo, tetapi dengan aliran tiga hari sekali. Harga tiap meter kubik air PDAM Rp 7.000.

Sumur-sumur warga di zona dataran Wonosari juga sudah mengering. Kedalaman sumur di Gunung Kidul mencapai hingga 27 meter. Permukaan air sumur warga umumnya sudah turun dari 1 meter hingga 1,5 meter. Tarif perbaikan sumur pun melonjak menjadi hingga Rp 800.000 per sumur. "Turunnya muka air tanah ini merata di semua daerah," kata Sumarijan, seorang penggali sumur. (WKM)



Post Date : 29 September 2009