Kebutuhan Air Bersih di Tangerang Mendesak

Sumber:Koran Tempo - 15 Juni 2009
Kategori:Air Minum

TANGERANG - Kebutuhan air bersih dirasakan sangat mendesak bagi masyarakat Kabupaten Tangerang bagian utara dan barat. Untuk mencukupi keperluan mandi, cuci, dan minum, mereka masih mengandalkan air tanah yang kondisinya mulai tercemar. "Padahal, kondisi air tanahnya kini sudah tak baik lagi. Ini yang kemudian menjadi penyebab adanya kejadian luar biasa (KLB) muntaber di Sepatan," kata anggota Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang, Ahmad Jaini, kemarin.

Menurut Jaini, saat ini masyarakat di Jayanti, Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, dan Balaraja mengharapkan kerja sama pemerintah dengan pihak swasta dalam hal pengelolaan air bersih segera dilaksanakan. Kata Jaini, semestinya kerja sama itu sudah bisa direalisasikan karena baru satu persen dari 3,4 juta jiwa penduduk Tangerang yang baru terlayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum setempat. Ia menambahkan, pemerintah dan Dewan telah bersepakat menerbitkan Peraturan Daerah tentang kerja sama pemerintah dan swasta dalam pengelolaan air bersih.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hani Heryanto mengatakan, sebanyak 1.800 orang di wilayah Sepatan terserang muntaber, dan 19 di antaranya meninggal dunia pada 2005. Kejadian itu kembali berlangsung di wilayah yang sama pada 2007 yang menyebabkan 1.400 orang menjadi korban, tiga di antaranya tak tertolong. "Penyebabnya adalah air yang dikonsumsi tidak layak. Selain memanfaatkan air tanah yang sudah tercemar, mereka juga menggunakan air dari sungai yang tak lagi bersih," tutur Hani.

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Aetra Air Tangerang untuk mengelola air bersih selama 25 tahun di lima kecamatan. JONIANSYAH



Post Date : 15 Juni 2009