|
Camat Srumbung Kabupaten Magelang Sudjarwo menyatakan, kekhawatirannya terhadap ketersediaan air bersih. Jika sampai pemerintah tidak bisa menyediakan air bersih dalam volume cukup, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah bagi para pengungsi. Saat ditemui KR di ruang kerjanya Sabtu (22/4) sebelum menerima kunjungan Gubernur Jateng H Mardiyanto, Camat Srumung ini mengaku masih memikirkan jalan keluar untuk mencukupi air bersih bagi pengungsi. Saat puncak pengungsian bisa dipastikan kebutuhan akan air bersih akan meningkat tajam. Hingga Sabtu (22/4) lalu kebutuhan air bersih bagi pengungsi masih bisa dicukupi oleh tim penanggulangan bencana merapi di Srumbung, karena jumlahnya masih sedikit. Sedangkan bantuan dari Gubernur yang katanya ada 600 tanki air yang siaga di daerah bencana, ternyata belum ada yang masuk ke Kecamatan Srumbung. Kami sangat mengkhawatirkan ketersediaan air bersih pada saat arus pengungsi meningkat nanti. Hingga sekarang belum ada bantuan air bersih dari Pemprop Jateng. Termasuk mobil tanki air dari Pemprop belum ada yang sampai di Srumbung, tutur Sudjarwo. Selain masalah air bersih, kebutuhan vital lain yang harus segera dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi adalah fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Saat arus pengungsi maksimal nanti menurut Sudjarwo dibutuhkan puluhan MCK lagi. Namun ia mengaku belum tahu bagaimana untuk membangun puluhan MCK tersebut, karena alokasi dana juga belum ada. Meski demikian Sudjarwo merasa lega karena selama ini sikap masyarakat di Srumbung terhadap para pengungsi sangat kekeluargaan. Saat terjadi arus pengungsi besar-besaran nanti, masyarakat Srumbung yang tidak terkena dampak letusan Gunung Merapi akan dengan senang hati menerima para pengungsi untuk menginap di rumah penduduk. Saya sudah turut menangani pengungsian bencana Merapi sejak puluhan tahun lalu, sehingga saya paham sikap masyarakat Srumbung yang tidak akan menolak untuk menerima keluarga korban bencana menginap di rumah-rumah penduduk. Sikap ramah tersebut yang sangat membantu tim evakuasi, tutur Sudjarwo. Meski demikian, ia tetap berharap pemerintah tanggap terhadap kondisi tersebut, dengan sesegera mungkin mengalokasikan dana untuk membangun sejumlah MCK yang dibutuhkan, dan menyediakan sejumlah gentong untuk menampung air bersih. Sehingga para pengungsi nantinya tidak akan semakin resah dan tetap bisa menjaga kesehatan. (Bdi/Tha)-s. Post Date : 25 April 2006 |