KEBUMEN - Kebocoran air Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) mencapai 30 persen. Direktur Utama PDAM Kabupaten Kebumen, Prabowo mengemukakan, kesulitan untuk mengatasi kebocoran air PDAM adalah saat berada di dalam tanah.
Kalau sudah demikian, perlu adanya teknologi khusus. Selain alat yang digunakan bisa mendeteksi adanya kebocoran, juga terkait penanganannya. Selama ini, kebocoran berhasil ditangani secara cepat. Pasalnya, kebocoran yang terjadi masih bersifat kasat mata.
Menanggapi kebocoran pipa PDAM di pinggir Jalan Raya Prembun, Kebumen, Prabowo mengaku langsung menanganinya. Kebocoran bagaikan air mancur itu menjadi tontonan anak-anak. Prabowo memastikan adanya kebocoran itu tidak berpengaruh terhadap meteran pelanggan. Setiap tahunnya, pihaknya mengganti meteran antara 8 persen hingga 10 persen pelanggan PDAM.
Masih Kurang Pria itu mengakui infrastruktur yang ada saat ini masih kurang. Baik instalasi, pengolahan maupun pipanya. “Jumlah pelanggan saat ini masih sangat kurang. Padahal potensi Kebumen cukup besar,” jelasnya.
Pelanggan PDAM saat ini berjumlah 17.600 KK yang tersebar di wilayah Kota Kebumen, Prembun, Kutowinangun, Karanganyar, Gombong, Buayan dan Ayah. Dengan potensi yang cukup besar, PDAM sanggup melayani sampai 25.000 KK.
Cakupan yang banyak tersebut mengingat ketersediaan sumber air di wilayah Kebumen cukup. Selain memiliki Waduk Sempor juga terdapat Waduk Wadaslintang yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sarana air bersih melalui PDAM tersebut. (K5-24)
Post Date : 11 Mei 2010
|