Kebocoran Air Masih Tinggi

Sumber:Jurnal Nasional - 09 Agustus 2010
Kategori:Air Minum

PERUSAHAAN daerah air minum (PDAM) DKI Jakarta menilai, tingkat kebocoran air bersih hingga kini masih tinggi. Meski setiap tahun selalu menurun, namun tingkat kebocoran air (nonrevenue water/ NRW) kenyataannya masih 46 persen.

Direktur PDAM Jaya Mauritz Napitupulu mengatakan, terjadinya kebocoran air karena ada faktor teknis dan nonteknis yang hingga saat ini belum tertangani. "Kami masih terus berupaya mengatasinya. Sebab, hal itu berpengaruh pada pelayanan," katanya, Sabtu (7/8).

Diungkapkan, salah satu penyebab terjadinya kebocoran air adalah ada aksi pencurian air yang dilakukan warga dan rusaknya pipa jaringan yang sudah tua.

Berdasarkan data PDAM, tingkat kebocoran operator air untuk Palyja mencapai 43,9 persen dan untuk PT Aetra Air Jakarta mencapai 48,6 persen. "Jika tidak ditanggulangi, efek pelayanan ke masyarakat akan terjadi dengan cepat," katanya.

Dikatakan, untuk jaringan pipa tua, pihaknya sudah berupaya terus meremajakan: mengganti pipa lama dengan yang baru, tepatnya jenis High Density Poly Ethilin (HDPE). Pipa jenis tersebut diyakini bisa memperbaiki jaringan pipa lama dan mencegah terjadinya kebocoran secara teknis.

Meski begitu, kata Mauritz, pihaknya tetap melaporkan setiap kebocoran air ke Gubernur DKI Fauzi Bowo. Pihaknya juga terus melakukan penelitian untuk mencari penyebab lebih rinci kebocoran. "Sejauh ini, kebocoran ternyata tidak hanya terjadi di pipa jaringan, tapi juga ke instalasinya," katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur PT Palyja Herawati Prasetyo mengatakan, kebocoran air yang selama ini terjadi terus diperbaiki hingga terus berkurang dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, saat ini tingkat NRW yang dikelola di jaringan milik Palyja telah menyusut dan tinggal 43,9 persen. "Prosentase itu, dibanding tahun sebelumnya, jauh lebih baik, karena sebelumnya mencapai 50 persen lebih," katanya.

Herawati membentangkan data, hingga 10 Juni 2010 sudah ada 414.930 sambungan pelanggan dengan penggantian meter hingga 378.226 meter. Untuk perluasan jaringan, saat ini sudah mencapai total 1.128 kilometer dengan rehabilitasi jaringan sepanjang 850 kilometer.

"Total investasi yang sudah dikeluarkan untuk semua itu mencapai Rp1,35 triliun. Kami targetkan terus meningkat tahun ini dan tahun berikutnya," katanya. Fauzan Hilal



Post Date : 09 Agustus 2010