Kebanjiran, Empat Desa di Muaragembong Bekasi

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 Oktober 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BEKASI, (PR).- Sudah tiga hari terakhir ini empat desa di Muaragembong Kab. Bekasi terendam banjir dengan ketinggian rata-rata 30 sentimeter. Empat desa tersebut, masing-masing Desa Pantai Bakti, Pantai Bahagia, Pantai Mekar, dan Pantai Sederhana.

Banjir tahunan tersebut disebabkan meluapnya Sungai Citarum dan Ciherang yang melintas di wilayah tersebut.

"Ya meski banjir tidak terlalu tinggi, tetapi sudah tiga hari seperti ini terus hingga menganggu aktivitas kami. Sejumlah warga malah memilih tinggal di masjid dan tidak bekerja," kata seorang warga Desa Pantai Mekar, Kasmawan (40) kepada "PR", Kamis (7/10).

Selain aktivitas warga yang tergangggu, kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah juga mengalami hal yang sama. Meski sekolah tidak diliburkan, banyak siswa yang memilih tidak masuk karena tinggal di tempat saudara mereka. "Mereka tidak bisa sekolah karena enggak bisa lewat," kata guru SDN 03 Pantaimekar, Riyanti.

Murid yang hadir hanya 40 persen dari total 260 murid di sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Muaragembong KM 5 itu.

"Hari ini, di kelas satu hanya terisi tiga murid. Mereka sulit sekolah karena memang jalannya terendam air. Mungkin para orang tua lebih memilih anaknya tidak masuk sekolah daripada celaka," ujarnya.

Kasubag Tata Usaha Puskesmas Muaragembong, Rakhmat mengatakan, warga kini sudah mulai terserang berbagai penyakit. Seperti, gatal-gatal, diare, demam, batuk, dan mata kemerah-merahan. Umumnya melanda anak-anak. Meski begitu, ia mengaku telah membangun posko kesehatan di setiap desa.

Sekretaris Desa Pantai Mekar, Iwan mengungkapkan, selama delapan bulan ke belakang, wilayahnya semakin sering dilanda banjir. Selain luapan Sungai Citarum, air pasang laut juga menjadi penyebab banjir. "Banjir sudah menjadi peristiwa biasa buat masyarakat kami," katanya.

Air pasang di Cirebon

Sementara itu, dari Kab. Cirebon dilaporkan air pasang (rob) yang terjadi sejak beberapa hari lalu hingga Kamis (7/10) kemarin, masih berlangsung di pantai utara Cirebon, terutama di daerah Losari Kab. Cirebon.

Akibatnya, ratusan hektare tambak milik petani terendam hingga ketinggian mencapai 50 cm lebih. Mereka memperkirakan jumlah kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, rob sebenarnya terjadi pula di Pantai Pangenan, Astanajapura, Mundu hingga Kapetakan. Akan tetapi, tidak separah yang terjadi di pantai Losari.

Menurut sejumlah petambak di Losari, puncak rob rata-rata terjadi pada sekitar pukul 3.00 WIB. Selanjutnya berangsur-angsur surut dan normal kembali pada pukul 9.00 WIB.

Camat Losari Abdul Ajid mengaku sudah mengetahui adanya rob yang mengakibatkan para petambak merugi. Sejak mendapat laporan langsung ke lokasi tambak dan sempat melihat air naik hingga merendam tambak. (A-146/A-186/C-10)



Post Date : 08 Oktober 2010