|
SEMARANG- Memasuki musim hujan, kondisi saluran Tlogosari dipenuhi banyak sampah dan semak belukar. Jika tidak segera dibersihkan kawasan itu bisa terancam banjir seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Dari pantauan Suara Merdeka di lapangan, saluran dengan lebar sekitar 5 meter itu mulai dari gerbang masuk Perumahan Tlogosari hingga rumah pompa yang dibangun tahun lalu itu, di penuhi sampah rumah tangga dan ditumbuhi semak belukar. Kondisi endapan lumpur yang tinggi itu, dapat menyebabkan saluran dangkal dan memiliki kedalaman sekitar 1 meter dari jalan. Saluran Tlogosari berada di antara dua ruas jalan di kawasan tersebut. Selain itu, pada dua pintu air di samping rumah pompa yang dibiarkan terbuka, terdapat sebuah bambu yang melintang sehingga menyebabkan tumpukan sampah. Sejumlah warga khawatir kawasan Tlogosari pada musim penghujan itu dilanda banjir. Sumarni (45) warga sekitar mengatakan, saat pintu air dalam kondisi tertutup, tumpukan sampah di saluran tersebut dapat lebih parah lagi. "Tumpukan sampah bisa sampai ke depan pusat pertokoan di kawasan Tlogosari," katanya, Senin (29/10). Solikin (49) warga lainnya menambahkan, penyebab terjadinya banjir di wilayah itu adalah buruknya Kali Tenggang. Genangan setinggi betis biasanya muncul menjelang akhir Desember dan Januari saat hujan lebat turun hampir tiap hari. Dijelaskannya, aliran yang masuk ke Kali Tenggang berasal dari Pedurungan, Kalicari, dan Palebon. Tempat itu semula rawa-rawa, sawah, atau kebun, dan berfungsi sebagai tempat penampungan air saat Kali Tenggang meluap. Ketika disinggung apakah rumah pompa yang dibangun di Saluran Tlogosari membawa dampak positif, Solikin mengaku belum tahu. "Rumah pompa selesai dikerjakan setelah musim hujan berakhir," kata dia. (H36,H9-56) Post Date : 30 Oktober 2007 |