|
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terus memantau penanganan banjir yang terjadi pekan lalu. Orang nomor satu di lingkungan Pemprov DKI Jakarta ini meninjau langsung kondisi warga yang menjadi korban banjir. “Kami perlu tahu kondisi warga karena biasanya banyak penyakit yang menyerang pascabanjir, seperti diare,batuk-batuk,dan penyakit kulit. Saya telah instruksikan kepada puskesmas melayani secara maksimal warga yang mengalami penyakitpenyakit pascabanjir ini.Obatobat telah disiapkan dan layanan akan diberikan secara cuma- cuma,” kata Fauzi saat meninjau lokasi korban banjir di Kebagusan,Jakarta Selatan, kemarin. Menurut dia, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah warga yang menjadi korban banjir tahun ini sudah jauh berkurang. Selain early warning system dan kesiapan aparat yang lebih baik,sejumlah proyek penanganan banjir seperti pengadaan pompa dan normalisasi saluran telah berhasil mengurangi kawasan yang berpotensi banjir. Fauzi mengungkapkan, sejak 2008 pihaknya mendorong percepatan penyelesaian Banjir Kanal Timur (BKT) yang bisa mengurangi banjir hingga 30%. Selain itu,Pemprov DKI Jakarta secara bertahap menangani 78 titik kawasan genangan air dan 123 titik ruas jalan yang menjadi langganan banjir. “Sampai saat ini sudah 16 kawasan yang berhasil dibenahi, dan sisanya 62 titik kawasan yang lain akan segera diselesaikan. Namun untuk jangka pendek, 62 titik kawasan yang belum selesai tersebut,penanganan banjirnya dilakukan dengan menempatkan pompa stasioner dan pompa mobile,”tandasnya. Untuk 123 titik ruas jalan arteri dan kolektor yang masuk kategori rawan banjir, saat ini sudah diselesaikan seluruhnya. Saat ini,Pemprov DKI Jakarta memiliki sarana dan prasarana pengendali banjir yang terdiri atas 344 pompa pengendali banjir, 55 lokasi waduk pengendali banjir, 93 unit pintu air pengendali banjir,51 lokasi posko piket banjir, dan 7 titik pantau sistem peringatan dini. Seperti diberitakan, Pemprov DKI Jakarta segera membebaskan lahan di sepanjang bantaran Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda Ibu Kota. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan,normalisasi dan pelebaran sejumlah sungai dan kali di Kota Jakarta merupakan tanggung jawab dari pemerintah pusat. Sementara Pemprov DKI Jakarta,bertugas membebaskan lahan untuk proyek penanggulangan banjir ini. “Sebagian lahan sedang dalam proses pembebasan untuk normalisasi dan pemindahan permukiman di sepanjang daerah aliran sungai (DAS),”ujar Ery. ilham safutra/okezone Post Date : 12 April 2012 |