|
Jakarta, kompas - Hujan deras yang berlangsung sejak Senin malam hingga Selasa (27/1) pagi di Jakarta membuat sebagian wilayah Jakarta Utara tergenang. Penyebab utama terjadinya genangan itu karena sistem drainase rusak atau tidak berfungsi, baik saluran mikro maupun penghubungnya. Kawasan tergenang meliputi Kompleks Perumahan Dewa Ruci di RW 10, Cilincing, dengan ketinggian 30-40 sentimeter (cm). Permukiman warga di sekitar Cilincing Bhakti dan Kebon Baru juga tergenang air setinggi 40-50 cm. Hampir 80 persen wilayah Koja, seperti di Walang Sari, Tugu Utara, dan Kramat Jaya, tergenang parah. Masalah utama adalah air hujan tidak bisa tertampung oleh saluran air yang ada di sekitar wilayah itu. Misalnya, saluran air di sisi barat Jalan Kramat Jaya penuh sampah dan lumpur. Pada saat hari cerah saja air yang ada di saluran itu tidak bisa mengalir ke laut. Kompleks Gelanggang Remaja Jakarta Utara (GRJU) di samping kantor Wali Kota Jakarta Utara, di Jalan Yos Sudarso, tergenang 5-15 cm. ”Pemandangan ini tidak seperti biasanya. Tahun-tahun silam, meski hari sedang hujan deras, tidak pernah membuat kawasan GRJU tergenang,” kata Rajab (60), juru parkir di GRJU. Sebagian ruas Jalan Yos Sudarso, di dua arahnya mulai dari persimpangan Coca Cola, Cempaka Putih, hingga depan Markas Polres Metro Jakarta Utara tergenang dan menyebabkan kemacetan parah di sekitarnya. Tinggi genangan di Jalan Yos Sudarso bervariasi 5-40 cm. Genangan tertinggi terjadi antara Astrindo Toyota dan SPBU Plumpang. Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, Senin, ketika akan melakukan kunjungan ke daerah Pluit melalui gerbang Jalan Tol Tanjung Priok II terhalang oleh genangan air setinggi 30 cm. Genangan itu terjadi karena saluran air di sisi kiri jalan tersumbat oleh material pasir dari sebuah usaha penggilingan pasir di sisi jalan tersebut. Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara Irvan Amtha mengakui, sebagian saluran sudah dan sedang diperbaiki, serta ditingkatkan kapasitasnya. Namun, masih banyak juga saluran dan kali yang belum sempat dikeruk, diperbaiki, dan ditingkatkan kapasitasnya sehingga diusulkan untuk dikerjakan pada tahun ini. Setidaknya ada 203 kali dan saluran penghubung, yang tersebar di enam kecamatan yang diusulkan untuk diperbaiki pada tahun 2009. Paling banyak terletak di wilayah Kecamatan Penjaringan, yang mencapai sekitar 46 kali dan saluran penghubung, lalu diikuti Kecamatan Tanjung Priok yang mencapai 39 saluran penghubung dan kali. (CAL) Post Date : 28 Januari 2009 |