|
Ratusan rumah di Karawang, Jawa Barat, terendam banjir akibat tanggul Sungai Bembang jebol.Ketinggian air di Desa Tambaksumur,Kec Tirtajaya dan Desa Sedari,Kec Cibuaya,Kab Karawang mencapai 6080 cm. Akses jalan sepanjang 7 km yang menghubungkan Kec Tirtajaya dan Kec Cibuaya terputus. Banjir paling parah terjadi di Kampung Neglasari, Desa Sedari,Kec Cibuaya. Di Desa Sedari ini, sedikitnya 400 rumah terendam banjir dari total 600 rumah.Sebelumnya, awal Januari 2008,banjir juga sempat memutus akses jalan dan merendam ratusan rumah di desa tersebut. Di Kampung Mekarjaya, Desa Tambaksumur, Kec Tirtajaya,dari 125 rumah, lebih dari 100 rumah terendam banjir dengan ketinggian 70 cm.Kemudian sekitar 3.615 dari 6.500 hektare sawah di daerah tersebut terendam banjir, 4.000 dari 8.560 hektare tambak juga terendam. Seorang warga Kampung Mekarjaya, Desa Tambaksumur, Kec Tirtajaya Mulyana Yusuf, 45, mengungkapkan, warga merasa kesal dengan banjir yang datang hampir setiap bulan ini. Dia menegaskan, tidak tegasnya Pemkab Karawang dalam mengantisipasi banjir,terutama persoalan pengerukan Sungai Bembang yang melintasi dua kecamatan ini,menjadi penyebab utama banjir yang datang hampir setiap bulan.Di daerah kami jika hujan turun deras dua hari saja sudah banjir. Ini karena sungai belum dikeruk, jadi air tumpah ke jalan dan masuk ke rumah kami, ungkap Mulyana kepada SINDO kemarin. Mulyana menyatakan, banjir sebetulnya sudah datang tiga hari lalu. Namun, banjir terparah terjadi kemarin karena hujan terus turun. Tambak orang lain sudah kebanjiran, tapi tambak saya sedang (dalam status) siaga. Jika air terus meninggi, bisa jadi tambak saya juga terendam, ujarnya. Kepala Dusun (Kadus) Mekarjaya Sobri Nababan mengaku 50 hektare areal di dusunnya tergenang air sehingga kerugian mencapai Rp500 juta. Dia menegaskan, bantuan penting yang harus segera diberikan Pemkab adalah melakukan pengerukan di sisa aliran Sungai Bembang. Jika belum dikeruk juga, dia memastikan banjir akan terus mengancam. Selain itu, tanggul penahan sungai juga harus dibuat lebih baik, jangan hanya terbuat dari gundukan tanah seperti saat ini. Sebab tanggul ini tidak kuat menahan air yang datang meluap,tandasnya. (raka zaipul) Post Date : 09 Februari 2008 |