Karangroto Butuh Kontainer Sampah

Sumber:Suara Merdeka - 16 Mei 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

GENUK - Warga Rw 01 Kelurahan Karangroto, Genuk mengeluhkan tak adanya kontainer untuk menampung sampah warga. Padahal warga melalui panitia pembangunan telah mengajukan proposal bantuan kontainer ke Dinas Kebersihan Kota Semarang sejak Januari lalu. Namun, sampai sekarang belum terealisasi.

Ketua panitia pembangunan RW 1 Karangroto Moyong kepada Suara Merdeka mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan kontainer ke Dinas Kebersihan Kota Januari lalu. Menurutnya, saat itu Dinas Kebersihan memberikan jawaban akan membantu kontainer. Namun, hingga kemarin belum ada realisasi. ”Saat saya tanyakan ke Dinas Kebersihan, petugas melempar ke kantor kecamatan, ketika di kecamatan dilempar lagi ke kelurahan, dan saat di kelurahan malah dilempar lagi supaya ke Dinas Kebersihan,” katanya, Kamis (15/5).

Dikatakan, selama ini warga membuang sampah di lahan kosong milik orang lain dan lapangan Karangroto yang terdapat SDN Karangroto 02. Menurutnya, RW 01 yang lebih dahulu mengajukan bantuan kontainer sampah, tetapi justru RW 3 yang lebih dahulu mendapatkan bantuan.

Dampak dari tidak adanya kontainer tersebut, sampah menumpuk dan menyebabkan sejumlah anak di beberapa RT yang masuk RW 01 terserang demam berdarah. Paling tidak ada 10 anak terserang demam berdarah.

Membakar Sampah

Tunggal, mantan ketua RT 07 menambahkan, selama ini untuk mengurangi tumpukan sampah, pihaknya terpaksa membakar sampah tersebut. Menurutnya, pembakaran sampah sebenarnya sangat mengganggu anak-anak SDN Karangroto. Namun, itu harus dilakukan karena tidak adanya kontainer di wilayahnya.

”Kami berharap mendapat bantuan dua kontainer. Itu karena jumlah kepala keluarga di sini mencapai 700 KK,” kata dia.
Warga yang tinggal di sana merupakan pindahan dari Kali Banger Citarum tahun 1995 dan pindahan dari Jl Plampitan Gajah Mada karena pelebaran jalan pada tahun 1980.

Hari Prayitno, guru di SDN Karangroto 02 menyatakan bahwa wilayah RW 1 Karangroto memang perlu segera diberi kontainer sampah. Diakuinya, selama ini pihak sekolah juga ikut membuang sampah di lapangan tersebut. Itu dilakukan karena lahan untuk pembuangan sampah di sekolah tempatnya mengajar juga terbatas.(H36-41)



Post Date : 16 Mei 2008