Kapuas Murung Jadi Lautan

Sumber:Banjarmasin Post - 20 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Hingga pekan ketiga, penderitaan warga korban banjir di 21 desa Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas, Kalteng, belum juga berakhir. Contohnya Desa Tambak Bajai. Saat BPost mendatangi desa tersebut, Selasa (19/4), sejauh mata memandang, yang tampak hanya lautan. Seluruh bangunan rata dengan air. Kalaupun tersisa hanya bagian atap.

Ratusan rumah warga Tambak Bajai terendam. Fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, masjid dan gereja tak dapat difungsikan.

Untuk tetap bisa tinggal dan tidur di rumah mereka, warga terpaksa menempati plafon. Di plafon yang diperkuat dengan balokan kayu dan dipasangi papan tersebut, mereka juga menempatkan barang-barang berharga seperti elektronik. Mereka tidak mau mengungsi meski banjir belum menunjukkan tanda-tanda segera menyurut. Beberapa hari terakhir, ketinggian air masih sekitar dua meter dari permukaan jalan desa.

Berdasarkan pengalaman, warga memperkirakan banjir berlangsung hingga beberapa pekan mendatang. "Biasanya, air tidak pernah setinggi ini. Besar kemungkinan, air baru normal sekitar satu bulan lagi," kata Awung, Kades Tambak Bajai.

Meski tidak seburuk Tambak Bajai, banjir juga merendam Muara Dadahup dan Desa Muara Dadahup setinggi 50 centimeter. Meski ketinggian air berbeda, sejumlah penyakit telah menyerang para korban banjir, terutama anak-anak. Penyakit yang paling banyak dikeluhkan adalah gatal-gatal.

H Kusnardi, tenaga kesehatan dari Dinkes Kapuas di Desa Tambak Bajai, kemarin, mengatakan tim kesehatan mengalami kesulitan karena daerah yang tergenang begitu luas dan terbatasnya obat-obatan.

Banjir juga menyebabkan warga, yang kebanyakan bermatapencaharian menyadap karet, mencari rotan di hutan dan bertani, tidak bisa mencari nafkah. "Kami harapkan sekali bantuan," tutur Awung. ami

Post Date : 20 April 2005